REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Niko Kovac menciptakan drama di Olympiastadin, Berlin, Ahad (20/5) dini hari WIB. Pelatih Berkebangsaan Kroasia itu membawa Eintracht Frankfurt meraih gelar FFB Pokal, alias Piala Jerman.
Pada laga puncak, Frankfurt menumbangkan juara Bundesliga musim ini, Bayern Muenchen, dengan skor 3-1. Sorotan mengarah pada Kovac, yang akan mulai menukangi tim yang ia kalahkan pascalaga final ini.
Ya, Kovac sudah resmi menggantikan Jupp Heynckes di kamar ganti Muenchen. Meski begitu, ia tetap fokus memberikan kado perpisahan manis untuk Jetro Willems dan rekan-rekan.
"Sepak bola menulis cerita-cerita terbaik. Itu yang membuat olahraga ini sangat menarik. Saya sangat senang untuk klub ini, untuk penggemar, dan untuk tim yang luar biasa," kata sosok yang semasa aktif bermain pernah berkostum Muenchen itu kepada ARD, dilansir ESPN, Ahad (20/5).
Niko Kovac meluapkan kegembiraan ketika Eintracht Frankfurt mengalahkan Bayern Muenchen 3-1 untuk memenangi Piala Jerman. (EPA-EFE/RONALD WITTEK)
Kovac melihat kerja keras para penggawa Frankfurt selama dua setengah tahun ia melatih. Pada akhirnya, mereka berpisah dengan cara yang manis.
"Tahun ini kami memahkotai usaha kami dengan kesuksesan. Saya pikir kami layak mendapatkanya," ujar arsitek 46 tahun ini.
Ini gelar DFB Pokal kelima Die Adler sepanjang sejarah. Namun, terakhir kali mereka meraihnya terjadi pada 1988 silam, atau 30 tahun yang lalu.
"Sedih ketika saya pergi karena saya meninggalkan tim dengan karakter hebat dan pemain yang luar biasa," ujar Kovac.
Setelah musim ini berakhir, Kovac berstatus pelatih Bayern Muenchen. Tugas berat menanti Kovac, mengembalikan kejayaan FC Hollywood, terutama di kompetisi Liga Champions Eropa.
Eintracht Frankfurt melakukan selebrasi juara Piala Jerman. (EPA-EFE/RONALD WITTEK)