REPUBLIKA.CO.ID, LE MANS -- Insiden tunggal yang menyebabkan Andrea Dovizioso kembali pulang tanpa angka sejak MotoGP Jerez menyiratkan banyak hal. Runner-up juara dunia MotoGP 2017 itu mengakui kecerobohannya di Le Mans, Prancis.
"Sangat sulit, sangat sulit bagi saya menerima kesalahan itu. Itu seperti bukan diri saya. Saya tak berpikir saya bisa jatuh saat itu. Bagi saya, apa yang kemarin terjadi tak bisa diterima, benar-benar bodoh," kata Dovi dilansir dari GP One, Selasa (22/5).
Ayah dari Sara Dovizioso ini mengatakan, dua kali terjatuh membuatnya kehilangan lebih dari 50 angka di klasemen. Ini membuat jaraknya dengan Marc Marquez semakin jauh.
"Saya tak bisa membuat kesalahan-kesalahan seperti ini jika ingin bertarung merebut gelar juara dunia dengan Marquez. Saya minta maaf kepada tim. Kecelakaan ini bukanlah yang kami harapkan. Itu bisa saja terjadi ketika Anda sudah di batas maksimal, tapi kehilangan kendali di tangan," kata pembalap asal Italia itu.
Dovi mengatakan, dirinya saat itu ingin menekel Jorge Lorenzo yang berada di depannya, sebab Johann Zarco berada di belakangnya. Dovi menilai Zarco adalah pembalap agresif dan berada di dekatnya tidak bagus. "Satu-satunya yang saya pikirkan adalah melewati Jorge," ungkapnya.
Kini, Dovi tak menyerah begitu saja. Masih banyak angka bisa diperebutkan, bahkan separuh musim belum berlalu. Meski demikian, menutup celah angka dari Marquez bukanlah pekerjaan mudah.
Dovi terlempar dari lima besar klasemen MotoGP sementara. Ia berada di belakang Marquez (95 angka), Maverick Vinales (59), Johann Zarco (58), Valentino Rossi (56), Danilo Petrucci (54), dan Jack Miller (49).