REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persija Jakarta terpaksa memindahkan laga kandangnya menghadapi Persebaya Surabaya ke Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Ahad (3/6) nanti. Awalnya manejemen Macan Kemayoran mencoba melobi Persebaya agar mau bertukar jadwal laga kandang.
Persija meminta Persebaya yang lebih dulu menjadi tuan rumah. Baru di putaran kedua nanti Persija menjadi tuan rumah.
Tapi keinginan Persija itu tidak mendapat izin dari kepolisian resor kota Surabaya. Kepolisian Surabaya tak memberi izin agar Persebaya lebih dulu menjadi tuan rumah di Stadion Gelora Bung Tomo karena alasan keamanan.
"Sepertinya berat (bertukar jadwal kandang) karena pihak kepolisian sudah memilki rencana lain dan kami harus menghormati rencana mereka," kata Panpel Persebaya Whisnu Sakti Buana, dikutip dari laman resmi Persebaya, Senin (28/5).
Whisnu menyebut sebenarnya manajemen Persebaya tidak keberatan dengan opsi yang ditawarkan Persija. Namun kali ini mereka harus mengikuti arahan dari kepolisian demi alasan keamanan.
Direktur Utama Persija Gede Widiade sudah mencoba melayangkan surat permohonan pergantian jadwal ini kepada PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Namun upaya itu tetap sia-sia karena PT LIB baru bisa memberikan izin bila sudah disetujui kepolisian setempat.
"Surat resmi kita sudah ke PT LIB dan Persebaya. Persebaya sebenarnya ingin, tapi karena adanya hal-hal tersebut, mereka mengatakan kesulitan," ujar Gede.
Persija terpaksa memindahkan laga kandang karena Stadioun Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang menjadi home mereka sudah harus disterilkan jelang Asian Games 2018. Begitu juga stadion lainnya yang ada di sekitar Jakarta, juga akan digunakan untuk keperluan Asian Games.