REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, petugas penghubung (Liaison Officer/LO) yang akan bertugas di Asian Games 2018 menjalani seleksi ketat. Beberapa lembaga negara memastikan mereka tidak terlibat jaringan teroris
"Untuk LO, sudah 'clear' banyak lembaga dilibatkan. Bukan hanya latar belakang pendidikan dan keluarga yang terpantau, tapi yang lain-lain juga. Semoga tidak ada," kata Imam di sela-sela kunjungannya ke venue menembak Jakabaring Sport City Palembang.
Ia mengatakan Indonesia selaku tuan rumah berupaya maksimal untuk menerapkan standar pengamanan yang sudah baku untuk perhelatan Asian Games.Selaku penyelenggara, Indonesia akan menerapkan standar baku untuk pengamanan para tamu vip dan vvip hingga atlet dan ofisial mengingat Asian Games berada satu strip di bawah Olimpiade.
"Keamanan tentunya jauh lebih ketat dibandingkan ajang-ajang internasional lainnya yang pernah digelar di Indonesia," kata Imam.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah (Inasgoc) Muddai Madang mengatakan pengamanan standar internasional juga diterapkan pada perkampungan atlet di Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City.
"Nanti, akses ke wisma atlet hanya ada satu pintu. Untuk itu, akan ada penutupan jalan agar benar-benar satu pintu," kata Muddai.
Selain bidang keamanan, panitia daerah mulai mengelola venue pertandingan sesuai dengan arahan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Nanti, kata dia, setelah Lebaran semua manajer venue sudah harus berada di Palembang.
Kota Palembang menjadi tuan rumah Asian Games bersama DKI Jakarta pada 18 Agustus-2 September 2018.
Palembang kebagian menyelenggarakan 13 cabang olahraga, di antaranya, sepak bola wanita, tenis lapangan, voli pantai, menembak, dayung dan triathlon.