REPUBLIKA.CO.ID, MANGGAR -- Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan uang zakat senilai Rp 225 juta kepada 454 mustahiq atau penerima zakat di daerah itu. Ketua Baznas Kabupaten Belitung Timur Toharjo mengatakan uang zakat tersebut disalurkan kepada 400 fakir miskin, 35 orang guru madrasah dan marbot masjid sebanyak 19 orang.
"Kalau untuk fakir miskin Rp 250 ribu per orang, guru madrasah Rp 500 ribu dan marbot masjid Rp 750 ribu. Penyerahan zakat itu kami minta bantuan kecamatan, nanti kami menerima laporan terkait jumlah dan tanda terima uang yang disalurkan," ujar Toharjo, Ahad (3/6).
Untuk nama dan alamat mustahiq berasal dari data Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Setiap kecamatan beda jumlah penerimanya, atau tergantung besaran jumlah penduduknya. "Jadi semuanya sudah lengkap datanya, baik nama, alamat, kartu keluarga dan nomor induk kependudukannya. Kita juga sudah verifikasi dengan data itu," kata Toharjo.
Toharjo juga mengatakan jumlah pembayaran zakat maal atau zakat pendapatan oleh warga Kabupaten Belitung Timur meningkat 20 persen pada Ramadhan ini. Jika pada bulan-bulan sebelumnya pembayaran rutin zakat maal hanya mencapai Rp 25 juta per bulan, maka di bulan suci ini naik menjadi Rp 30 juta.
"Ada peningkatan sekitar lima persen di bulan Ramadhan ini jika dibandingkan di luar bulan Ramadhan, tentu semuanya disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya," katanya.
Ia mengatakan, potensi zakat di Kabupaten Belitung Timur sangat tinggi, baik dari pegawai pemerintahan maupun swasta dan prosentase yang menyalurkan melalui Baznas juga tergolong tinggi. "Kesadaran berzakat, terutama zakat harta sangat membantu perekonomian masyarakat Islam, maka ini yang kami kelola dan disalurkan dengan baik," katanya.