Kamis 07 Jun 2018 09:50 WIB

Korban Jiwa Ledakan di Baghdad Naik Jadi 14 Orang

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut

Situasi di Pasar Jamila, Kota Sadr, Baghdad, setelah bom mobil meledak pada Senin (28/8).
Foto: AP Photo/Ali Abdul Hassan
Situasi di Pasar Jamila, Kota Sadr, Baghdad, setelah bom mobil meledak pada Senin (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan jumlah korban jiwa akibat ledakan kuat di Baghdad Timur pada Rabu (6/6) naik jadi 14 orang. Sementara lebih dari 90 orang mengalami cedera.

"Laporan terkini mengatakan bahwa 14 orang tewas dan lebih dari 90 orang lagi cedera akibat ledakan kuat di Baghdad Timur," kata sumber itu kepada Xinhua, Kamis (7/6).

Sumber itu mengatakan ledakan tersebut terjadi pada malam hari, di dekat satu tempat ibadah pemeluk Syiah di Kota Sadr. Kota Sadr adalah kubu tokoh Syiah nasional Moqtada As-Sadr, yang partainya menang dalam pemilihan anggota Parlemen pada 12 Mei.

Rumah tersebut hancur total dan lima rumah di dekatnya rusak parah, kata sumber itu, tanpa memberi perincian lebih lanjut mengenai milisi mana yang memiliki rumah tersebut. Sebelumnya, sumber itu menyebutkan jumlah korban tewas tiga warga sipil dan 12 lagi cedera akibat ledakan bom mobil di Permukiman Kota Sadr.

Dinas keamanan telah memulai penyelidikan mengenai ledakan tersebut untuk memastikan apakah itu kecelakaan atau serangan teror. Sejauh ini tak ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut, tapi kelompok ISIS sering kali melakukan penyerangan termasuk pasar, kafetaria dan masjid di seluruh Irak.

Pemboman mobil jarang terjadi di Baghdad, yang telah menyaksikan peningkatan nyata dalam bidang keamanan, setelah pasukan keamanan Irak mengalahkan ISIS tahun lalu.

Pada 9 Desember 2017, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi secara resmi mengumumkan pembebasan penuh Irak dari anggota ISIS, setelah pasukan keamanan Irak merebut kembali semua daerah yang pernah dikuasai kelompok garis keras itu. Namun, sisa anggota ISIS masih mampu melancarkan serangan teror dari waktu ke waktu.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement