REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Pelabuhan penyeberangan antarpulau Bakauheni di Lampung, terlihat masih sepi pada Sabtu pagi. Sementara diperkirakan masih ada sekitar 37 persen pemudik ke Sumatra yang belum balik hingga Jumat (22/6) malam.
Diperkirakan, Sabtu hingga Ahad para pemudik itu akan kembali secara bertahap dan atau tidak tertutup kemungkinan mereka memperpanjang silaturahim hingga minggu depan.
Pemudik yang memasuki pelabuhan pagi hari, setelah membeli tiket Rp 374.000 untuk mobil pribadi, bisa langsung masuk kapal tanpa mengantre. Isi kapal feri juga tidak penuh, yakni hanya setengah dan kapal berlayar sesuai jadwal tanpa harus menanti angkutan penuh.
Pada sejumlah tempat peristirahatan masih ditemukan pemudik yang baru memulai perjalanan ke kampung halaman di Jambi dan Riau di Lintas Timur Sumatera.
Kepadatan kendaraan di Lintas Timur Sumatera dari Riau, Jambi, palembang hingga Lampung juga sangat kondusif. Tidak ditemukan kemacetan panjang yang disebabkan oleh kepadatan lalu lintas yang signifikan.
Petugas juga mengimbau para pemudik di Lintas Timur Sumatera untuk tetap berhati-hati karena kondisi jalan yang bergelombang dan banyak tambalan yang membuat permukaan aspal tidak merata.
Hingga Sabtu pagi, dapat dikatakan arus balik melalui Lintas Timur Sumatra cukup kondusif. Titik kepadatan di penyeberangan bisa diantisipasi dengan baik.
Penggunaan jalan tol Palembang-Indralaya dan Kalianda-Bakauheni mempersingkat jarak dan masa tempuh pemudik untuk kembali ke daerah rantau untuk bekerja.
Penyeberangan di Selat Sunda yang menghubungkan pelabuhan Bakauheni di pulau Sumatra tepatnya di Provinsi Lampung dan Pelabuhan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa merupakan salah satu penyeberangan yang ramai, dilayani puluhan kapal feri dengan ratusan trip dengan rata-rata perjalanan sekitar dua jam.