REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan tarif angkutan umum pada periode Lebaran menjadi pemicu inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Kontribusi dari tarif angkutan ini menyebabkan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,5 persen.
"Karena ini adalah periode Lebaran dan ada liburan panjang, menyebabkan permintaan meningkat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/7).
Kenaikan tarif angkutan udara menyumbang andil inflasi sebesar 0,15 persen. Kemudian, tarif angkutan antarkota memberikan andil inflasi 0,08 persen dan tarif kereta api memberikan andil inflasi 0,01 persen.
Kelompok lainnya yang menyumbang inflasi adalah bahan makanan yang mengalami inflasi 0,88 persen, karena kenaikan beberapa harga komoditas pangan, seperti ikan segar, daging ayam ras maupun daging ayam kampung. Kenaikan harga ikan segar menyumbang andil inflasi 0,19 persen, diikuti daging ayam ras dengan andil inflasi 0,03 persen serta daging ayam kampung, daging sapi, kacang panjang, petai, tomat sayur, bawang merah dan kelapa dengan andil masing-masing 0,01 persen.
Baca juga, BPS: Inflasi Juni 2018 sebesar 0,59 Persen
"Meski demikian, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga seperti telur ayam ras, cabai merah, beras dan bawang putih, sehingga menyumbang deflasi, karena pasokan yang cukup," kata Suhariyanto.
Kelompok lainnya seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga mengalami inflasi sebesar 0,4 persen pada periode Juni 2018. Komoditas dari kelompok ini yang mengalami kenaikan harga adalah rokok kretek, rokok kretek filter dan nasi dengan lauk dengan menyumbang andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Secara keseluruhan, inflasi pada periode Juni 2018 dipengaruhi oleh tarif angkutan udara, ikan segar, tarif angkutan antarkota, daging ayam ras dan tarif sewa rumah," kata Suhariyanto.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen, seluruhnya mengalami inflasi. Dengan inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni tercatat sebesar 1,9 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,12 persen.