Kamis 05 Jul 2018 18:46 WIB

Pendukung Najib Razak Galang Dana Bantu Bayar Uang Jaminan

Najib Razak ditangkap KPK Malaysia terkait skandal korupsi 1MDB.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menjalani sidang dakwaan di pengadilan, Rabu (4/7).
Foto: Free Malaysia Today
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menjalani sidang dakwaan di pengadilan, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak membuat sebuah gerakan mendukung Najib. Gerakan tersebut diberi nama Soldariti Bersama Datuk Najib.

Gerakan tersebut mengumpulkan uang untuk membantu Najib membayar uang jaminannya yang sebesar 1 juta ringgit. Para pendukung ingin membantu Najib yang hanya mampu memberikan 500 ribu ringgit.

"Kami ingin memberikan dukungan moral dan finansial kepada Datuk Seri Najib," kata perwakilan dari gerakan tersebut, Mohd Razlan Mohamad Rafii, dikutip Straits Time, Kamis (5/7).

Ia mengatakan, mereka mengetahui Najib hanya mampu membayar setengah dari uang jaminan tersebut. "Oleh karena itu, kami menawarkan bantuan moral dan finansial kami untuk mendukung dirinya," kata Razlan.

Pada Rabu (4/7), Najib diadili atas dakwaan kriminal pidana dan mengenai penyalahgunaan kekuasaan. Saat persidangan, Jaksa Agung Tommy Thomas melayangkan empat tuntutan terhadap mantan perdana menteri Malaysia tersebut. Semua tuntutan berkaitan dengan transaksi mencurigakan yang melibatkan SRC International Sdn Bhd, salah satu anak perusahaan 1MDB.

Akan tetapi, Najib mengatakan tidak bersalah atas dukungan tersebut. Perdebatan terkait adanya uang jaminan berlangsung sekitar satu jam hingga akhirnya ditetapkan 1 juta ringgit.

Jaksa Tommy sebelumnya meminta 4 juta ringgit. Akan tetapi, pengacara Najib, Shafee Abdullah mengatakan jumlah tersebut terlalu tinggi dan minta uang jaminan antara 500 ribu ringgit hingga 800 ribu ringgit.

Baca: Polisi Malaysia: Tokoh Kunci Skandal 1MDB Berada di Macau

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement