REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menggelar silaturahim dan syawalan 1439 Hijriyah bertema Perempuan Berkemajuan Merawat Marwah Kebangsaan di Kantor PP Muhammadiyah, Selasa (10/7). Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan tema tersebut menjadi perhatian PP Aisyiyah.
Noordjannah mengatakan, peran perempuan sangat strategis karena perempuan memiliki kekuatan hati dan sikap yang teguh. Perempuan di satu sisi punya kelembutan tapi juga punya kekukuhan sikap secara umum. Potensi perempuan di Indonesia harus terus digalang dan dimunculkan supaya bisa menjadi bagian dalam upaya memperbaiki bangsa.
"Misalnya sekarang ada undang-undang desa dimana perempuan harus terlibat memperbaiki kepentingan yang tercecer yang kadang-kadang tidak menjadi perhatian. Nah, perempuan harus masuk di situ," kata Noordjannah kepada Republika.co.id di Kantor PP Muhammadiyah, Selasa (10/7).
Ia menerangkan, Aisyiyah berpandangan perempuan punya posisi yang sangat strategis. Perempuan juga ikut mendirikan bangsa Indonesia. Sebab, dalam kongres perempuan Indonesia juga membicarakan tentang berdirinya bangsa Indonesia.
Noordjannah juga menyampaikan pandangan Aisyiyah terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, demokrasi Indonesia dinilai semakin baik tetapi pada kenyataannya masih ada berbagai masalah, seperti masalah angka kemiskinan yang masih tinggi, kekerasan, stunting dan lain sebagainya.
"Kita melihat persoalan ekonomi itu berkaitan dengan banyak hal, maka kita berharap pemilihan pemimpin dengan proses pilkada serentak itu harus menjadi bagian dari ikhtiar-ikhtiar untuk memperbaiki bangsa ini," ujarnya.
Ia menegaskan, jangan merasa perjuangan telah selesai, masih banyak hal yang tertinggal yang harus diperbaiki. Semua itu harus menjadi komitmen bersama antara pemerintah dengan seluruh komponen bangsa, termasuk Aisyiyah. Maka sekarang gerakan Aisyiyah adalah gerakan ekonomi, pendidikan dan layanan sosial yang tetap berjalan sampai di tingkat bawah.