REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Manajemen Sriwijaya FC PT Sriwijaya Optimis Mandiri segera mengumumkan hasil evaluasi pemain dan pelatih dalam satu atau dua hari ke depan. Direktur Utama PT SOM Muddai Madang mengatakan, manajemen siap mengumumkannya karena sudah mengantongi 14 nama pemain dan pelatih yang tidak lagi dipertahankan untuk membela Sriwijaya FC.
"Sesuai yang saya sampaikan sebelumnya, Sriwijaya FC sebagai klub profesional akan memanfaatkan dibukanya bursa transfer pemain menjelang putaran kedua ini. Nama-nama pemain yang dievaluasi sudah ada dan akan kami umumkan dalam konferensi pers resmi. Kemungkinan Sabtu (14/7) ini," kata Muddai di Palembang, Kamis (12/7).
Ia mengatakan pelepasan atau perekrutan pemain sangat lumrah dilakukan klub profesional. Sriwijaya FC sebagai klub yang sudah berdiri sejak 2005 telah melakukannya, sama halnya dengan klub-klub lain di Indonesia.
Baca juga: Persebaya Butuh Pemain Baru Berpengalaman
Jika klub menginginkan seorang pemain, tentunya akan bernegosiasi dengan klub yang memilikinya terkait berapa nilai dan lamanya kontrak yang harus dibayarkan.
Begitu pula dengan klub, jika ingin melepas pemain, akan menawarkan ke klub lain. Tentunya dalam proses itu, klub akan menyelesaikan semua kewajiban terhadap pemain yang dilepas tersebut.
"Sederhananya, pemain yang saat ini bersama di Sriwijaya FC, kami datangkan dengan cara membeli dari klub lain. Artinya, jika kami ingin melepas dalam kaitan untuk mendapatkan pemain baru, kami harus menjual pemain tersebut. Ini biasa terjadi," kata dia.
Oleh karena itu, pencinta Sriwijaya FC tidak perlu gaduh karena pemanfaatan bursa transfer pemain ini pada prinsipnya untuk kebaikan klub yang menjadi kebanggaan rakyat Sumatra Selatan.
Baca juga: Kurang Konsentrasi Buat Bhayangkara Gagal Atasi Persebaya
Kelompok suporter diharapkan untuk tidak terlalu turut campur karena Sriwijaya FC ini dikelola sebuah perusahaan yang kepemilikannya berdasarkan kepemilikan saham.
"Hubungannya dengan suporter itu apa? Saya harap, suporter tidak memperkeruh keadaan. Jika mau berkomunikasi atau bertanya, ya kami persilakan, kita bertemu saja. Tapi jika sampai mengintervensi, saya rasa sudah berlebihan," kata dia.
Untuk itu, Muddai berharap semua kalangan dapat berpikir jernih karena tujuan dilakukan proses ini untuk mengangkat talenta asli Sumsel, karena selama ini pemain asli daerah binaan dari akademi U-16 dan U-19 terbilang kurang mendapat tempat di daftar pemain inti.
Selain itu, berbagai pihak juga harus melihat faktor kenyamanan seorang pemain dalam klub sebagai pertimbangan utama. "Jika sudah tidak yaman lagi dari pemain atau pelatih, mengapa harus bertahan. Kami membuka pintu negosiasi, begitu sebaliknya jika kami pun sudah tidak nyaman," kata dia.
Sriwijaya FC melakukan sejumlah langkah di pengujung putaran pertama Liga 1 2018. Ini untuk merespon beberapa kejadian, seperti aksi mogok pemain dan pelatih serta secara beramai-ramai datang ke kantor manajemen klub.
Muddai Madang selaku komisaris PT SOM saat ini mengambil alih jabatan direktur utama sampai masa yang belum ditentukan hingga klub menunjuk direktur yang baru.