REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU -- Sebuah gumpalan lava vulkanik panas menghantam kapal wisata samudera lepas Big Island of Hawaii pada Senin (16/7).
Insiden ini melukai puluhan orang. Menurut pihak berwenang, ini merupakan insiden kecelakaan terburuk dari letusan yang sedang berlangsung di Gunung Kilauea.
Kepala Batalyon Pemadam Kebakaran Kabupaten Hawaii Darwin Okinaka mengatakan salah satu kaki wanita patah saat 'bom lava' menyembur keluar dari air dengan kekuatan eksplosif. Batuan cair itu mengalir ke lautan, menghantam atap perahu hingga ke area tempat duduk kapal.
Penumpang yang berusia 20 tahun itu berada dalam kondisi serius. Para wisatawan lain yang terluka dalam insiden itu menderita luka bakar ringan.
Kapal itu dapat kembali ke pelabuhannya di Hilo kurang dari satu jam kemudian. Tiga orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit setempat menggunakan ambulans. Sembilan atau 10 orang lainnya dengan luka ringan dibawa ke rumah sakit dengan kendaraan pribadi. Dan 10 orang lagi dirawat oleh paramedis di pelabuhan. Seorang juru bicara pertahanan sipil, Kelly Wooten, menyebutkan jumlah korban luka sebanyak 23 orang.
Departemen Darat dan Sumber Daya Alam Hawaii (DLNR) mengatakan kapal itu dioperasikan oleh Lava Ocean Tours. Itu merupakan perusahaan yang menawarkan wisata harian kepada penumpang dengan membayar sekitar 220 dolar AS per orang. Mereka akan menyaksikan lava yang mengalir ke laut. Pihak perusahaan belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Saat ini, pihak terkait sedang melakukan penyelidikan terkait insiden itu. Insiden terjadi tak lama setelah fajar di dekat ujung paling timur Pulau Besar, di mana lahar dari letusan Kilauea telah mengalir ke Pasifik sejak awal Juni.
Menurut petugas pemadam kebakaran dan pertahanan sipil, jarak kapal dari pantai dan dari lokasi ledakan lahar itu tidak diketahui dengan segera. Dua pembangunan yang terdiri atas ratusan tempat tinggal dihancurkan beberapa pekan lalu saat lava membanjiri daerah pantai Kapoho di sekitar lokasi kecelakaan.
Kerugian properti dari letusan ini cukup besar. Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Cedera yang paling serius sebelumnya adalah seorang laki-laki mengalami luka serius di kakinya karena terkena lava cair saat dia berdiri di balkon lantai tiga rumahnya sekitar 200 meter dari aliran di daerah Pahoa.