Selasa 24 Jul 2018 16:45 WIB

Cesar Esteban Grillon, Bahagia Saat Bersujud

Hidup di negara Muslim terbesar tentu Grillon sering bertemu dan berinteraksi.

Bersujud (ilustrasi).
Foto: Reuters
Bersujud (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Cesar Esteban Grillon tak pernah menyangka bisa berumrah, berdiri dan melihat  langsung Ka’bah di hadapannya. Duta Besar Paraguay untuk Asia Tenggara ini juga tak menduga ia akan menemukan dan terpilih menjadi seorang Muslim di tempat ia ditugaskan.

Dari sejumlah negara Asia Tenggara, Grillon merasa langsung cocok begitu mendarat di Jakarta. Hidup di negara Muslim terbesar tentu Grillon sering bertemu dan berinteraksi dengan Muslim, termasuk kawannya, Yulie Nasution yang kini menjadi istrinya. Namun, ketertarikannya terhadap Islam bermula dari sebuah buku yang disodorkan putranya.

Grillon mengaku selektif memilih buku. Tapi, sebuah buku tentang Islam tulisan seorang ateis berhasil menarik perhatiannya. “Saya begitu tersentuh oleh buku itu. Agak mengherankan mengapa si penulis justru tidak menjadi Muslim setelah menulis tentang  Islam,” kata bapak empat anak ini.

Setelah membaca buku itu, ia meminta Yulie mengantarkannya ke sebuah masjid. Yulie mengajaknya ke Masjid Kubah Emas di Depok. Ia sengaja membawakan suaminya baju koko dan peci putih. Grillon mengakui bahwa itu pertama kalinya ia merasa begitu mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhan.

Di masjid, semua orang sama. Saat sujud untuk pertama kalinya, Grillon merasa sangat bahagia. Ia sujud untuk waktu yang lama. “Allah, Engkau yang menjawab semua pertanyaan saya selama ini. Saya bukan siapa-siapa,” ujar Grillon menyampaikan perasaannya saat pertama kali bersujud dalam masjid.

Penghormatan terhadap Allah SWT menjadi poin yang melekat di hatinya. Semua hal bergantung pada izin Allah, seberapa besar atau kecil kemungkinannya. Namun terkadang, manusia sering lupa.

Inti bersujud, semua sama di hadapan-Nya. Ia merasa sujud adalah saat menghadirkan kembali hatinya. Meski, seorang hamba tak mengatahui seperti apa Allah, tetapi hamba yakin Dia ada. “Kita sepenuhnya bergantung pada Allah,” katanya.

Banyak yang mengatakan kasihan kepadanya menjadi Muslim, tapi ia menepisnya dengan cara-cara baik yang bisa ia lakukan. Grillon justru merasa bahagia setelah menjadi pengikut risalah Muhammad SAW ini sejak 27 September 2013 lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement