REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat lebih lanjut terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (2/8) atau Jumat (3/8) pagi WIB. Penguatan karena investor terus mencerna pernyataan terbaru Federal Reserve AS (Fed).
Bank Sentral AS pada Rabu (1/8) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan, federal funds rate (FFR) di 1,75 hingga 2,00 persen setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya. The Fed mencatat bahwa pasar tenaga kerja AS terus menguat dan kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat sejak para pembuat kebijakan bertemu pada Juni.
Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal, pelacak pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat, mencapai 218 ribu dalam pekan yang berakhir 28 Juli, meningkat 1.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis (2/8).
Rata-rata pergerakan 4-minggu mencapai 214.500, turun 3.500 dari rata-rata tidak direvisi minggu sebelumnya 218 ribu. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,64 persen menjadi 95,159 pada akhir perdagangan Kamis (2/8).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1584 dolar AS dari 1,1664 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3019 dolar AS dari 1,3127 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot ke 0,7361 dolar AS dari 0,7399 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,70 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,57 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9956 franc Swiss dari 0,9919 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3027 dolar Kanada dari 1,2994 dolar Kanada.