REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan ingin meningkatkan kerja sama dan kemitaraan dengan ASEAN. Hal itu diungkapkannya ketika menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN di Singapura pada Kamis (2/8).
"Hari ini kami ingin mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kemitraan strategis antara Rusia dan ASEAN sesuai dengan keputusan para pemimpin kami yang dibuat di KTT Sochi pada Mei 2016," kata Lavrov, dikutip laman kantor berita Malaysia Bernama.
Lavrov menilai, saat ini kerja sama antara Rusia dan ASEAN sudah cukup baik. "Kami menyambut baik perkembangan hubungan kami dengan ASEAN di setiap wilayah," ujarnya.
Saat menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN, Lavrov berpartisipasi dalam sidang paripurna ASEAN-Rusia. Ia juga mengadakan perundingan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Rusia dan Cina memang memiliki kepentingan bersama di ASEAN. Hal itu karena kedua negara memainkan peran utama dalam asosiasi regional besar lainnya, yakni Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Menurut Lavrov saat ini peta jalan kerja sama SCO-ASEAN sedang dibentuk. Ia berharap kedua organisasi akan mendapatkan manfaat dari rencana kerja sama tersebut.
Hubungan Rusia dengan ASEAN mulai berkembang pada 2005, yakni ketika Moskow bergabung dalam KTT Asia Timur. KTT tersebut turut mencakup Amerika Serikat (AS), Australia, Selendia Baru, dan negara-negara lain atas undangan Malaysia dan dengan dukungan dari India serta Cina.
Pada 2016, Rusia menggelar KTT Rusia-ASEAN di Sochi. Dalam pertemuan itu, Rusia dan negara anggota ASEAN mulai mendiskusikan tentang peningkatan kerja sama strategis dalam berbagai bidang.