REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang balapan ke-100 di kelas tertinggi adu kencang sepeda motor, MotoGP, Marc Marquez mengungkapkan hal yang menjadi pelajaran penting dalam kariernya. Ia mengingat musim tersulitnya, yakni pada MotoGP 2015.
Pembalap tim Repsol Honda ini akan melakoni balapan ke-100-nya akhir pekan ini di Republik Ceska. Balapan yang sekaligus juga dapat menjadi kemenangan beruntun di Sirkuit Brno setelah tahun lalu mendapatkan podium utama di sana.
Merefleksikan kariernya di MotoGP, Marquez mengatakan, periode tersulitnya selama ini terjadi pada musim 2015. Di mana pada musim tersebut ia hanya membukukan satu kemenangan di delapan balapan pembuka, yang membuatnya gagal meraih gelar juara dunia.
Tahun tersebut merupakan satu-satunya musim ketika ia gagal mendapatkan gelar juara dunia sejak memasuki kelas primer balap pada 2013 lalu. Pada tahun itu, Jorge Lorenzo yang menjadi juara. Pembalap asal Spanyol itu pun menekankan, tabrakannya di Italia dan Katalunya merupakan momen terburuknya.
"Kesalahan terbesar adalah saat bagian pertama musim 2015. Mungkin di Sirkuit Mugello dan Montmelo. Di dua balapan itu saya tabrakan dua kali sekaligus dan menghilangkan segala kemungkinan untuk menjuarai balapan," ujar Marquez dilansir dari Crash.net, Sabtu (4/8).
Menurut Marquez, itu merupakan kesalahan yang membuat orang-orang berkata kepadanya untuk lebih memperhatikan kehati-hatian. Ia melanjutkan, saat itu ia datang dengan dua titel yang dimenangkan secara beruntun dan ingin memenangkan segalanya.
Tahun itu, kata Marquez, ia sering mendapatkan kemenangan tapi juga membuat banyak kesalahan. Karena itu, ia mengaku belajar banyak. Ia pun merasa, penting untuk mendengarkan orang-orang di sekitarnya beberapa kali. "Tapi saya punya mentalitas kuat. Saya belajar ketika menghantam tembok. Saya belajar banyak hal dan memulai mengubah strategi," jelasnya.
Marquez menyatakan, ia akan menghadapi balapan ke-100-nya sama seperti balapan-balapan sebelumnya. Namun, ia ingin menikmati momen-momen sukses sebelum melewatinya. "Tentu ini balapan berikutnya. Tapi, 100 balapan di MotoGP berarti waktu terus berjalan dan itu sulit untuk diulang. Anda perlu menikmati semua momen baik dan mencoba menjadi lebih baik dan baik lagi."