Senin 06 Aug 2018 02:15 WIB

Sepeda Nusantara Etape Semarang Dukung Rekor Poco-Poco

Sekitar 2.000 peserta yang mayoritas ibu-ibu menggelar senam poco-poco.

Suasana Sepeda Nusantara 2018 etape Tugu Muda, Semarang, Ahad (5/8).
Foto: Dok Kemenpora
Suasana Sepeda Nusantara 2018 etape Tugu Muda, Semarang, Ahad (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ribuan peserta yang ikut ambil bagian dalam Sepeda Nusantara 2018 Etape Tugu Muda, Semarang terkena semarak pemecahan rekor dunia poco-poco di Jakarta. Bertempat di depan Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda, Ahad (5/8), sekitar 2.000 peserta yang mayoritas ibu-ibu menggelar senam poco-poco tepat pada pukul 07.00 WIB.

Aksi senam poco-poco ini dilakukan untuk mendukung pemecahan rekor dunia senam poco-poco oleh sekitar 65 ribu peserta yang berlangsung di Jakarta pada waktu yang hampir bersamaan. Setelah kegiatan ini usai, barulah agena Sepeda Nusantara 2018 Semarang, etape Tugu Muda dimulai.

Untuk etape ini, para peserta mengayuh sepedanya sekitar 10 Km. Mereka memulai start dari depan Gedung Balai Kota untuk kemudian melalui Jalan Sugiyo Pranoto – Bojong Salaman – Jalan Pamularsih – Bundaran Kali Banteng – Jalan Yos Sudarso – Puri Anjasmoro – finish di Pantai Marina.

Peserta gowes kali ini bukan hanya tampil dengan kendaraan terbaiknya. Mereka pun hadir dengan berbagai macam gaya pakaian, khususnya yang dilakukan oleh sekitar 150 penggowes dari Kosti. Kebanyakan yang dikenakan adalah pakaian dari zaman perang kemerdekaan, seperti pejuang, perawat dan lainnya.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti yang membuka secara resmi salah satu program unggulan Kemenpora ini mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat. 

“Ini adalah yang kedua kalinya buat kota Semarang. Tahun lalu, kami dipercaya menggelar Gowes Pesona Nusantara 2017,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/8).

Sesuai dengan tema Sepeda Nusantara 2018, yakni Membangun Indonesia, Semarang menyajikan jalan baru Kali Banteng dan jalan baru Ahmad Yani.

“Selain itu, saat ini kita juga sedang membenahi Kota Lama. Dengan anggaran Rp 200 miliar dari PUPR, Kota Lama akan bisa dinikmati mulai akhir 2018,” kata dia.

Ia mengatakan, dengan adanya Sepeda Nusantara, Semarang berharap akan banyak para turis yang datang. Sebagai kota kuliner, Semarang berusaha memikat para turis dengan kulinernya.

Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal sangat mengapresiasi kota Semarang dalam kegiatan Sepeda Nusantara 2018 ini. Sebab, ribuan warga Semarang sangat antusias terhadap gerakan pemassalan olahraga menjadi gaya hidup.

“Kami sangat berterima kasih kepada warga Semarang yang sudah mau hadir di acara ini. Kalau antusias masyarakatnya seperti ini, bukan tidak mungkin tahun-tahun berikutnya Kemenpora akan mempercayakan kembali Semarang sebagai penyelenggara Sepeda Nusantara dan berbagai even olahraga lainnya,” kata Jonni.

Jonni yang hadir mewakili Menpora Imam Nahrawi menambahkan, dengan digelarnya even Sepeda Nusantara di Semarang, diharapkan warga setempat akan menjadi lebih sehat, bugar, dan produktif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement