Selasa 07 Aug 2018 15:54 WIB

BUMN Anggarkan Rp 56,9 Miliar untuk Listriki Ribuan Rumah

103 ribu rumah tangga di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten belum teraliri listrik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas PLN memeriksa tegangan listrik di rumah pelanggan R1 900 VA. (ilustrasi)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas PLN memeriksa tegangan listrik di rumah pelanggan R1 900 VA. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalokasikan sekitar Rp 56,9 miliar untuk biaya pemasangan listrik bagi 103 ribu rumah tangga yang belum terpasang listrik. Ratusan ribu rumah tangga yang belum teraliri listrik tersebut tersebar di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan program pemasangan listrik gratis ini untuk memenuhi target elektrifikasi. Sebab kata Rini, setelah penelusuran masih banyak warga yang belum mampu melakukan pemasangan listrik karena harganya yang tidak terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ini.

Rini mengatakan, dengan BUMN membantu biaya pemasangan listrik maka masyarakat tidak perlu lagi menebeng listrik tetangganya karena tidak ada sambungan listrik. "Tiang listriknya ada di depan rumah. Tapi masih banyak rumah yang tidak teraliri listrik. Banyak dari mereka nebeng listrik tetangga dengan pembayaran 20 ribu sebulan. Ini kan miris," ujar Rini di Kantor BUMN, Selasa (7/8).

Rini menjelaskan dalam mewujudkan program tersebut, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya untuk menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat Tidak Mampu dengan biaya penyambungan yang didanai dari dana program BUMN Hadir Untuk Negeri. Dana ini bersifat sponsorship dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebanyak 35 BUMN dimaksud yakni PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo III, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.

BUMN tersebut bekerjasama dengan PLN yang nantinya, dana alokasi sponsorship dari BUMN BUMN tersebut dialokasikan untuk langsung kepada PLN untuk bisa membantu melakukan pemasangan sambungan listrik gratis.

PLN mencatat, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat tercatat di level 96,79 persen dengan jumlah KK yang belum terlistriki masih mencapai sebanyak 334.260 KK. Rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program sambung listrik gratis ini akan mendapatkan sambungan listrik PLN berdaya 450 Volt Ampere (VA) dengan tarif bersubsidi dan sistem layanan prabayar.

Alasan sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi disebabkan relatif mahalnya biaya instalasi dan penyambungan listrik yang berkisar Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta. Melalui program sambung listrik kali ini, PLN memberi potongan harga sebesar 50 persen untuk biaya penyambungan listrik, dan sisa biaya akan dibayarkan oleh sinergi BUMN yang turut terlibat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement