REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Dalam tahap tanggap bencana, Dompet Dhuafa bersama relawan terus membangun pusat-pusat fasilitas umum sementara seperti sekolah darurat, masjid darurat, Mandi Cuci Kakus (MCK) darurat hingga pemasangan pipanisasi bagi ribuan pengungsi yang mendiami posko pengungsian. Pada Senin (13/8), Dompet Dhuafa akan mulai pembangunan Sekolah Darurat untuk anak-anak korban gempa.
Dompet Dhuafa menargetkan 10 Sekolah Darurat untuk merespons kebutuhan masyarakat. Disela-sela pembangunan tersebut nampak Bambang Widjanjanto memberikan motivasi dengan pendekatan kepada warga korban gempa yang selama ini tinggal di posko pengungsian.
Kehadiran Bambang Widjojanto disambut hangat oleh para pengungsi di Posko. Tidak disangka banyak penggemar mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sekaligus Anggota Dewan Pembina Dompet Dhuafa tersebut dilokasi, sehingga membuat antusias warga sangat tinggi.
Warga Dusun Orong Kopang, Desana Medana, Tanjung, Lombok, menyebutnya sebagai Pahlawan Indonesia. “Tidak ada ujian hebat dari Allah SWT kecuali untuk orang-orang hebat. Dan saya yakin di sini adalah orang-orang yang sangat hebat,” ujar Bambang dalam keterangannya, Senin.
Menurut Bambang, rumah boleh hancur, tapi kemuliaan yang dimiliki jangan sampai hancur. "Kemuliaan inilah yang memantaskan diri kita di hadapan Allah SWT,” ucapnya.
Di kesempatan ini beliau menyapa para pengungsi, bercengkrama dan juga memberikan semangat dan motivasi agar para korban bisa segera bangkit kembali.