Selasa 14 Aug 2018 19:05 WIB

Indonesia Gandeng Inggris Perkuat Keamanan Siber

Indonesia dan Inggris juga sepakat meningkatkan nilai perdagangan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir (kedua kanan) bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kiri), Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kemlu Inggris Y.M Mark Field (kedua kiri) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi (kanan) berfoto bersama usai menandatangani MoU di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/8).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir (kedua kanan) bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kiri), Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kemlu Inggris Y.M Mark Field (kedua kiri) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi (kanan) berfoto bersama usai menandatangani MoU di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk menjalin kerja sama dalam bidang keamanan siber. Pakta kerja sama tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Djoko Setiadi dan Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Inggris Mark Field pada Selasa (14/8).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) juga disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir. Dia mengatakan, kerja sama dalam bidang siber dengan Inggris merupakan hal yang cukup progresif dibanding dengan negara-negara lainnya.

 

"Kerja sama dengan Inggris ini cukup progresif karena sudah mengarah kepada upaya kerja sama yang konkret," kata Wakil Menteri (Wamen) AM Fachir di Jakarta, Selasa (14/8).

 

Dia mengungkapkan, salah satu kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah kedua negara dalam kerja sama tersebut adalah dialog mengenai keamanan siber. Selain itu, kedua negara akan melakukan pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber, manajemen insiden keamanan siber, promosi kesadaran, dan pelatihan keamanan siber hingga pengembangan kapasitas di bidang keamanan siber.

 

Kepala BSSN RI Djoko Setiadi mengatakan, kerja sama tersebut merupakan titik awal dari kerja sama di bidang siber yang akan terjalin antara kedua negara. Dia mengatakan, Inggris merupakan salah satu negara Eropa yang unggul terkait penanganan keamanan siber.

 

Menurut Djoko, menggandeng negara maju sambil mengadaptasi teknologi mereka dalam hal keamanan siber merupakan hal yang diperlukan. Dia mengatakan, kerja sama dalam bidang teknologi cyber security membuat Indonesia akan mampu menangkal beragam jenis serangan di dunia maya.

 

"Kita ke depan tidak dapat membayangkan jenis-jenis serangan siber kedepannya akan seperti apa. Kawan-kawan dengar sendiri apa yang terjadi di dalam negara kita, KPU kemarin pemilu serangan-serangan sudah sangat masif," kata Djoko.

 

Djoko mengungkapkan, pemerintah Inggris akan memberikan pelatihan pembangunan kapasitas di bidang keamanan siber untuk Indonesia. Mereka juga akan mengadakan transfer pengalaman agar Indonesia bisa berpikir lebih jauh lagi guna mengantisipasi serangan siber di nasa depan.

 

Mark Field mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris merupakan hal yang krusial dan penting. Dia mengatakan, kerja sama tersebut akan membuat kedua negara memiliki kesempatan untuk mendiskusikan sejumlah isu internasional, terlebih setelah terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk dua tahun mendatang.

 

Menurut Field, masuknya Indonesia ke dalam anggota DK PBB membuat kedua negara dapat lebih mendiskusikan pelestarian nilai-nilai demokrasi internasional yang kini tengah terancam. Dia mengatakan, RI dan Inggris nantinya dapat berkerja sama untuk meningkatan demokrasi internasional dalam dua tahun ke depan.

 

Tak hanya mengunjungi Indonesia, Mark Field rencananya akan menyambangi sejumlah megara Asia Tenggara lainnya. Dia mengatakan, akan mendatangi Kamboja, Filipina, Thailand, Laos dan Brunei Darussalam dalam kunjungan 13 hari ke ASEAN.

 

"Saya tidak sabar untuk terus melanjutkan kerjasama antara kedua negara serta negara-negara ASEAN lainnya," kata Mark Field.

 

Sementara, kerja sama yang dilakukan Indonesia dan Inggris tidak hanya dalam bidang keaman siber. Kerja sama juga dilakukan dalam sektor ekonomi dan perdagangan mengingat Inggris merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia.

 

Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan yang dalam lima tahun terakhir berada di bawah potensi dengan nilai hanya mencapai 2,4 hingga 2,5 mikiar dolar Amerika Serikat (AS). Kedua negara sepakat mencari cara-cara kreatif guna meningkatkan kerja sama perdagangan tersebut.

 

Kedua negara juga sepakat untuk menghidupkan kembali partnership forum. Sejumlah menteri akan bertemu dalam upaya meninjau berbagai kerja sama karena mekanisme bikteral yang banyak dan berada di berbagai bidang.

 

Indonesia dan Inggris pun sepakat untuk mengadopsi mekanisme perdagangan antara RI dan Uni Eropa setelah Brexit. Kedua negara sepaham untuk mengupayakan mekanisme tersebut menjadi norma internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement