REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum memutuskan masa depan Luis Milla sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia. Pro dan kontra untuk mempertahankan atau mendepak Milla pun bermunculan di masyarakat.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni mengakui keberhasilan seorang pelatih dilihat dari target yang berhasil dicapai. Namun dia menilai, harus ada hal lain yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi pelatih asal Spanyol ini.
Dari sisi kepelatihan Milla, Kusnaeni menilai terdapat kemajuan dari penampilan tim.
"Meskipun tidak juara tapi tim ini sudah bisa menunjukkan tim sepak bola yang menarik, menjadikan dan memaksimalkan pemain," ujar Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/8).
Menurutnya, fungsi pelatih untuk memaksimalkan setiap pemain telah dilakukan dengan baik oleh Milla.
"Dari sisi teknis dia cukup berhasil memaksimalkan potensi pemain dan menampilkan sepak bola Indonesia yang atraktif. Hanya tidak sampai juara ya, tim kita hanya cukup sampai level itu sehingga tidak lanjut lagi prestasinya," jelasnya.
Pertimbangan lainnya adalah Piala AFF 2018 yang akan digelar November mendatang. Menurutnya, jika pelatih harus diganti, timnas justru akan mengalami perubahan besar.
"AFF rentang waktunya cukup mepet, kalau sampai diganti berarti perlu mengubah susunan tim, metode permainan dan strategi," jelasnya.
Komentator sepak bola ini menyarankan untuk mempertahankan Milla hingga selesai AFF dan kemudian mengevaluasinya. Kecuali, jika PSSI memiliki pertimbangan lain seperti dari sisi finansial.