Senin 27 Aug 2018 15:31 WIB

Program Kaderisasi Seribu Ulama Lahirkan Ratusan Ulama

Untuk 2017 sampai 2019, Baznas bekerja sama dengan MUI dan UIN Syarif Hidayatullah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Mahasiswa Program Kaderisasi Ulama UNIDA Gontor bersama Redaksi Pelaksana Republika Subroto berfoto bersama seusai kunjungan di Kantor Harian Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Rabu (17/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Mahasiswa Program Kaderisasi Ulama UNIDA Gontor bersama Redaksi Pelaksana Republika Subroto berfoto bersama seusai kunjungan di Kantor Harian Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Rabu (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program beasiswa kaderisasi seribu ulama telah melahirkan ratusan ulama yang kini tersebar di berbagai lembaga dan daerah. Program beasiswa kaderisasi seribu ulama dimulai sejak 2008 oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Direktur Koordinator Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional Baznas, Mohd Nasir Tajang mengatakan, sejak 2008 hingga 2014, Baznas bekerja sama dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyelenggarakan program beasiswa kaderisasi seribu ulama.

Kerja sama tersebut melahirkan alumni lulusan S3 sebanyak 69 orang dan lulusan S2 sebanyak 250 orang. "Beasiswa kaderisasi seribu ulama untuk S1 dilaksanakan pada tahun 2014 sampai 2017, kerja sama Baznas dengan Universitas Ibnu Khaldun, penerima manfaat sebanyak 38 orang," kata Nasir kepada Republika.co.id, Senin (27/8).

Ia menerangkan, untuk beasiswa kaderisasi seribu ulama 2017 sampai 2019, Baznas bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan UIN Syarif Hidayatullah. Tahun ini ada sebanyak 20 orang penerima manfaatnya.

Dia menyampaikan, tujuan dari program beasiswa kaderisasi seribu ulama untuk melaksanakan kerja sama program pendidikan bidang pengkajian Islam dengan konsentrasi syariah dan kompetensi bidang khusus fatwa. Untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami dan menganalisis permasalahan.

Juga untuk memberikan pengayaan bagi peserta khususnya bagi perkembangan pengayaan penerapan syariah. Program ini juga sebagai syiar zakat bagi peningkatan kompetensi dalam melahirkan ulama. "Dan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi permasalahan keagamaan, sosial budaya, ekonomi dan politik umat Islam di tingkat lokal, nasional, internasional serta memberikan solusi," ujarnya.

Melalui program beasiswa kaderisasi seribu ulama, Nasir menjelaskna, Baznas ingin melahirkan ulama dalam jumlah yang memadai. Juga melahirkan ulama yang memiliki kemampuan tinggi di bidang pemikiran Islam dan syariah untuk menyejukkan serta mempersatukan umat. Juga untuk menjadikan bangsa yang bermartabat dan berkeadaban.

Pada akhir pekan lalu, Baznas bersama MUI menyalurkan beasiswa untuk program doktor di UIN Syarif Hidayatullah. Wakil Sekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan mengatakan, ada sebanyak 20 orang menerima manfaat beasiswa S3 selama tiga tahun atau enam semester. MUI berharap melalui program ini bisa mencetak kader ulama yang memiliki integritas, kapasitas dan reputasi untuk dapat bersaing di dunia internasional.

"MUI memberikan apresiasi program yang diinisiasi Baznas ini, berharap agar mahasiswa S3 tersebut bisa selesai tepat waktu dan fokus mengembangkan sumber daya manusia melalui penelitian yang fokus pada quantum zakat untuk menggali potensi dan peran zakat untuk umat bermartabat," jelasnya.

Sebelumnya, MUI telah melakukan seleksi terhadap mahasiswa, hasilnya sebanyak 20 mahasiswa berhak mendapatkan beasiswa kaderisasi seribu ulama. Berharap para calon ulama tersebut bisa menjadi ulama yang memiliki intelektual dan berintegritas. Agar bisa mengamalkan ilmu amaliyah dan amal ilmiah dengan karya ilmiah berupa disertasi bidang zakat dalam aspek ekonomi, fikih maupun sosial politik yang dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement