Jumat 31 Aug 2018 09:38 WIB

Trump Ancam Tarik AS dari WTO

Trump menyebut AS diperlakukab tidak adil oleh WTO

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menarik diri dari organisasi perdagangan dunia (WTO), jika organisasi tersebut gagal mengubah cara mereka memperlakukan AS. Trump bahkan menyebut AS diperlakukan tidak adil oleh WTO.

"Jika mereka tidak menyesuaikan dengan cara AS, saya akan mundur dari WTO," ujar Trump dalam wawancara dengan Bloomberg News dikutip laman BBC News, Jumat (31/8).

WTO didirikan untuk mengatur sistem perdagangan global. Selain itu, organisasi ini juga bertugas  menyelesaikan sengketa perdagangan antarnegara.

Sebelumnya, Washington baru-baru ini menghalangi pemilihan hakim baru dalam pengadilan sengketa WTO. Hal itu berpotensi melumpuhkan kemampuan AS untuk mengeluarkan penilaian terhadap perdagangan. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer juga menuduh WTO telah mengganggu kedaulatan AS.

Trump telah bersuara mengenai perdagangan yang tidak adil, bahkan sejak sebelum ia menjadi presiden. "WTO dibentuk untuk menguntungkan semua orang kecuali kita. Kami kehilangan tuntutan hukum, hampir semua tuntutan hukum di WTO," ujar Trump tahun lalu.

AS telah terlibat dalam pertempuran perdagangan dengan sejumlah negara dalam beberapa bulan terakhir. Yang paling menarik perhatian adalah perselisihan dengan Cina, karena dua ekonomi terbesar dunia ini juga memliki pengaruh global. Trump telah mengenakan tarif pada sejumlah barang yang diimpor AS dari Cina.

AS mengenakan tarif sebesar 200 miliar dolar AS terhadap barang-barang produksi Cina. Sementara Cina menanggapi kebijakan tarif AS ini dengan memberlakukan pajak pembalasan atas nilai yang sama dari produk AS. Cina juga telah mengajukan keluhan terhadap kebijakan tarif AS di WTO.

Kementerian perdagangan Cina mengatakan, pihaknya mencurigai AS yang melanggar aturan WTO. Keluhan awal di WTO diajukan oleh Cina pada Juli setelah Trump memberlakukan kebijakan tarif impor tahap pertama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement