Home >> >>
PAN Ingin Koalisi dengan PDIP atau Gerindra
Rabu , 05 Feb 2014, 18:29 WIB
antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN, Teguh Juwarno menyatakan partainya belum memutuskan partai mitra koalisi pada Pilpres 2014. Namun Teguh mengakui ada dorongan dari sebagian besar kader agar PAN berkoalisi dengan Gerindra atau PDIP.

"Harus diakui di internal partai ada dorongan dari kubu-kubu yang menghendaki PAN berkoalisi ke PDIP atau dengan Gerindra," kata Teguh ketika dihubungi Republika, Rabu (5/2).

Teguh menyatakan PAN terus menjalin komunikasi intensif dengan partai-partai peserta pemilu. PAN sadar tidak bisa maju di Pilpres 2014 tanpa ada mitra koalisi. "Karena hitungan kita Pilpres 2014 untuk mengusung capres harus berkoalisi. Jadi penting ada komunikasi politik," ujarnya.

Menurut Teguh, PAN tidak merasa ada perbedaan yang prinsipil dengan PDIP dan Gerindra dalam melihat persoalan bangsa. Yang pasti, ujar Teguh, koalisi baru akan ditentukan setelah hasil pemilu legislatif terlihat. "Kuncinya di pileg," katanya.

Pada bagian lain, Teguh mengamini duet Prabowo-Hatta berpeluang memenangkan Pilpres 2014. Menurutnya Prabowo-Hatta selalu menjadi duet yang mendapat persepsi positif dari lembaga survei. "Mengacu ke survei duet Prabowo-Hatta menjadi salah satu duet yang dipersepsi bagus," ujarnya.

Duet Prabowo-Hatta menurut Teguh merupakan kombinasi antara ketegasan dan kemampuan mengurai persoalan. PAN berharap terdapat kecocokan dan kesamaan cara pandang membangun bangsa apabila duet Prabowo-Hatta terealisasi. "Yang pasti PAN tidak mau mengemis menjadi pasangan capres siapapun," ujarnya.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar