Home >> >>
Gus Solah: Konvensi Rakyat Perkenalkan Pemikiran Baik
Ahad , 16 Feb 2014, 19:49 WIB
Antara
Solahuddin Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Inisiator Konvensi Rakyat Solahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Solah mengatakan, konvensi rakyat untuk memperkenalkan orang baik dan pemikirannya untuk membangun bangsa dan negara.

"Kita perlu memperkenalkan dan mencari orang-orang yang baik, sekaligus menyampaikan pikiran-pikirannya pada masyarakat," kata Gus Solah disela-sela Konvensi Rakyat yang digelar di Graha Pena, Makassar, Minggu.

Pada Konvensi Rakyat itu tujuh tokoh yang memiliki pandangan masing-masing untuk memajukan negara dan bangsa, serta mengatasi sejumlah persoalan nasional adalah Anni Iwasaki, Ricky Sutanto, Iram Noor, Sofjan S Siregar, Yusril Ihza Mahendra, Ihzal Ramli dan Tonny Ardie.

Menurut adik dari Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid ini, sebelum menentukan tujuh orang yang terpilih menjadi calon presiden (capres) versi Konvensi Rakyat melalui seleksi yang cukup alot dan ditentukan dari hasil rapat belasan inisiator Konvensi Rakyat.

"Ketujuh calon itu mengajukan diri secara individual, tidak membawa partai termasuk Yusril yang meskipun dari PKB, tetapi atas nama pribadi," katanya.

Mengenai penentuan siapa yang layak menjadi capres 2014, lanjut dia, akan ditentukan dari hasil survei yang dijadwalkan dilakukan pada pekan ketiga Februari 2014.

Dia mengatakan, nama yang terpilih memiliki elektabilitas tertinggi itulah yang akan ditawarkan pada partai yang akan mengusung Capres pada Pemilu yang dijadwalkan pada September 2014. Konvensi Rakyat sendiri tidak bertujuan mengajukan calon independen dari tokoh yang diusungnya.

"Konvensi Rakyat yang digelar di Makassar ini sudah yang keempat dan akan dilaksanakan dua kali lagi di daerah lain. Kini, tinggal menunggu hasil survei yang akan digelar dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu, Capres Sofjan dan Yusril mengakui Konvensi Rakyat ini berbeda dengan konvensi yang digelar partai politik. Alasannya, karena konvesi ini lebih mengedepankan debat publik yang peserta siap dikritik dan bertukar pikiran dengan masyarakat maupun para finalis yang mengajukan pertanyaan kepada capres.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar