Sejumlah simpatisan berebut bersalaman dengan calon Presiden Joko Widodo, saat mengikuti kampanye PDIP di Lapangan Mulyorejo, Malang, Jawa Timur, Ahad (30/3).
REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengunjungi workshop perajin anyaman di Desa Ringin Agung, Magetan, Jawa Timur, Senin (31/3). Di sana, Jokowi mengamati proses pembuatan wadah parcel yang terbuat dari anyaman bambu.
"Ini bambunya bambu khusus ya?" tanya Jokowi pada salah satu perajin.
"Bambu hitam pak," jawab perajin tersebut.
Workshop yang dikunjungi Jokowi memproduksi aneka kerajinan yang terbuat dari anyaman, seperti wadah parsel, tempat koran, dan tempat tisu.
Satu produk dijual dengan harga mulai Rp 8.000.
Jokowi mengatakan, harga kerajinan bambu tersebut harusnya bisa lebih tinggi jika pemasarannya bagus. Sehingga, bisa meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil.
"Ini sebenarnya bisa berkompetisi dengan pasar global. Mestinya dibuat koperasi kecil yang mengumpulkan hasil kerajinan untuk diekspor sendiri," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian bercerita, dulu dia banyak mengumpulkan produk kerajinan, mulai dari kayu, meubel, sampai kulit. Barang-barang tersebut kemudian diekspor ke negara-negara di Timur Tengah dan Eropa. Namun, sejak menjadi kepala daerah, usaha tersebut tak lagi ia geluti.
"Sudah sepuluh tahun lebih saya sudah tidak urusi itu lagi. Sekarang yang pegang usaha itu adik-adik saya," ucap dia.