Penyanyi dangdut menghibur massa simpatisan Partai Demokrat dalam kampanye di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (22/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan janji-janji kampanye untuk meraih hati pemilih, Kamis (3/4).
Janji itu ia bagi dalam dua dua sasaran. Yakni sasaran utama dan khusus. Sasaran utama terdiri dari enam janji. Sementara sasaran khusus terbagi dalam 11 hal.
Sasaran utama itu yakni, pertama janji untuk memperkuat dan membuat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. Kedua, meningkatkan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan indeks pembangunan manusia yang lebih tinggi.
Ketiga, hukum dan pemberantasan korupsi ditegakkan tanpa pandang bulu. Keempat, politik yang semakin stabil dan demokrasi yang semakin matang serta berkualitas. Kelima, TNI/Polri yang semakin kuat. Terakhir, meningkatkan peran internasional Indonesia.
"Jangan lupa, setelah kita terpuruk, dihina, dan dilecehkan berbagai negara, mari kita buktikan peran internasional Indonesia bisa meningkat. Alhamdulillah Indonesia bisa menjadi global player dan regional power," katanya.
Sedangkan sasaran khususnya yaitu, pertama penanggulangan kemiskinan. Ia mengatakan semua program prorakyat yang telah dicanangkan seperti BOS, Jamkesmas, Raskin, dan PKH dilanjutkan, diperbesar, serta ditingkatkan.
"Alokasi anggaran lima tahun ke depan hingga seribu triliun rupiah. Kami telah kalkulasikan dengan baik belajar dari 10 tahun terakhir," katanya.
Kedua, pendidikan. Untuk pendidikan umum dan pendidikan agama ditingkatkan. BOS dan beasiswa diperbesar, gaji guru dan dosen serta peneliti dinaikan. "Alokasi anggaran selama lima tahun ke depan mencapai hingga Rp 3 ribu triliun," katanya.
Ketiga, kesehatan. Rumah sakit dan puskesmas diperbanyak, kesejahteraan dokter dan tenaga medis ditingkatkan. BPJS kesehatan mencakup semua penduduk. Alokasi anggaran hingga Rp 350 triliun.
Keempat, ketahanan pangan dan energi. Sektor pertanian, kelautan dan perikanan ditingkatkan. Termasuk bantuan subsidi untuk petani dan nelayan. Alokasi anggaran pertanian hingga Rp 300 triliun. Kilang BBM akan dibangun dan daya listrik ditingkatkan hingga 65 ribu MW dalam lima tahun mendatang.
Kelima, UMKM dan kewirausahaan. SBY menjanjikan program besar-besaran dengan sasaran dua juta orang. Sehingga, KUR pada lima tahun mendatang mencapai Rp 200 triliun.
Keenam, modernisasi TNI dan Polri. Yaitu dengan melanjutkan program pembangunan kekuatan dan modernisasi TNI dan Polri. Termasuk alutsista, personiel, gaji, renumerasi dan perumahan.
"Kita menambah 100 ribu personel Polri dan alokasi anggaran TNI hingga mencapi Rp 400 triliun dalam lima tahun ke depan," katanya.
Ketujuh, buruh dan TKI. Kesejahteraan buruh akan ditingkatkan. Pemerintah dan BUMN terus bantu perumahan, angkutan, dan rumah sakit. Setelah dihitung BUMN pada lima tahun mendatang bisa membantu sebanyak Rp 10 triliun rupiah. Sementara itu perlindungan dan pelayanan tki di luar negeri akan ditingkatkan.
"Sampai hari ini ini kita bisa bebaskan 176 suadara kita yang divonis dan diancam hukuman mati. Masih ada yang harus kita tingkatkan," katanya.
Kedelapan, pembangunan daerah dan desa. Alokasi anggaran daerah terus ditingkatkan hingga seribu triliun per tahun dalam lima tahun ke depan. Setelah dihitung, anggaran desa dalam lima tahun mendatang bisa ditingkatkan Rp 1.001 triliun per desa setiap tahun.
Kesembilan, kesejahteraan pegawai dan guru. Pada 2004, gaji yang paling rendah Rp 600 ribu. Kesejahteraan guru dan pegawai terus akan ditingkatakan.
"Kita ingin sasaran gaji pegawai terendah pada tahun 2019 sebesar Rp 5 juta. Ini bukan asal-asalan, kalau lima tahun kita bisa tingkatkan empat kali lipat, maka ke depan bisa kita tingkatkan," katanya.
Kesepuluh, infrastruktur investasi. Sasaran MP3EI hingga 2025 Rp 4.500 triliun rupiah. Kesebelas, pemberantasan korupsi akan tetap jalan terus, tanpa pandang bulu, dan diutamakan pencegahannya.
Ia mengatakan dalan pemberantasan korupsi, jangan sampai main tuduh apalagi menjebak. Kalau ada yang tidak tahu tindakannya berujung korupsi, maka harus segera diingatkan agar pencegahan bisa dilakukan.