Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, Usai Pemilukada Jawa Timur, perbedaan pendapat antara keduanya juga kembali muncul di "Kota Pahlawan", setahun kemudian. Bertepatan dengan hari pertama masa kampanye Pemilihan Umum Legislatif, 16 Maret 2014.
Sebelum kampanye secara resmi dimulai, Romi yang dicegat wartawan berkomentar bahwa PPP mengaku telah mendukung Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden sebelum secara resmi ditunjuk oleh PDIP, 14 Maret 2014.
Ke depannya, lanjut dia, PPP siap berkoalisi dengan PDIP dalam koalisi yang disebut "Koalisi Semangka". "Semangka itu tampak luarnya hijau. Namun saat dibelah, dalamnya berwarna merah. Koalisi ini juga bisa disebut koalisi 'Bang Jo' atau 'Abang' dan 'Ijo'. Dalam bahasa Jawanya, merah dan hijau," ujarnya.
Dalam Mukernas PPP bulan lalu, kata Romahurmuziy, nama Jokowi masuk dalam sembilan nama yang diusung 24 DPW sebagai capres.
Delapan nama di antaranya adalah Suryadharma Ali, Jusuf Kalla, Moeldoko, Isran Noor, Khofifah Indar Parawansa, Yeni Wahid, Abraham Samad, dan Din Syamsuddin.
Tapi, tepat usai kampanye yang diselenggarakan di Dyandra Convention Centre itu berakhir, SDA di hadapan awak media membantah pernyataan sekjennya tersebut. "Belum ada wacana apapun terkait pemilihan presiden mendatang, termasuk mendukung Jokowi," kata dia.
Hanya beberapa hari pascahari "H" pencoblosan, gesekan antarkeduanya semakin jelas di permukaan. DPP PPP melalui surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Wakil Sekretaris Jenderal Syaifullah Tamliha, tertanggal 16 April 2014, memutuskan pemecatan terhadap sejumlah pengurusnya, termasuk Wakil Ketua Umum Suharso Manuarfa dan Romi.
Sikap 'koboi' SDA langsung dijawab oleh respons serupa dari kubu Romi. Mereka menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang memutuskan memecat sementara Suryadharma Ali dari posisi ketua umum.