Pedangdut Rhoma Irama (tengah) didampingi pendukungnya memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (16/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rhoma Irama mencabut dukungannya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Raja dangdut yang awalnya dijadikan kandidat calon presiden atau calon wakil presiden dari partai besutan Muhaimin Iskandar tersebut mengalihkan dukungan usai PKB bergabung dalam poros PDIP untuk mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Rhoma pun mengungkap alasan untuk tidak ikut dalam gerbong Jokowi. "Saya menolak (Jokowi) bukan karena tidak menyukai Jokowi. Saya mengingatkan Jokowi untuk tetap konsisten menjalankan sebagai gubernur. Maka ketika dia capres, saya ikut mendukung pengkhianatan itu,"ujarnya, Selasa (25/5).
Pemimpin Soneta grup tersebut mengungkapkan, tidak ada kompensasi apa pun terkait dukungannya untuk pasangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, tidak ada janji-janji yang diberikan Prabowo untuk kontribusinya tersebut. "Yang pasti berjuang bersama-sama memenangkan pilpers. Namun, ke depan belum tahu,"ujarnya.
Saat Pemilu Legislatif 5 April lalu, dukungan Rhoma Irama saat kampanye PKB dinilai banyak pengamat mendongkrak suara partai tersebut. Alhasil, PKB pun mampu mendulang sekitar 9 persen suara dan menjadi parpol berbasis massa Islam dengan perolehan suara terbesar.