REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto menanggapi aksi intoleransi yang terjadi di Sleman, Yogyakarta. Menurutnya, tidak dibenarkan adanya aksi kekerasan terhadap suku, agama atau kelompok lain.
"Kita tidak benarkan aksi kekerasan apa pun yang melanggar hukum apalagi yang menyerang suku atau agama lain atau kelompok lain," kata Prabowo di Jakarta, Selasa (3/6).
Sebagai satu bangsa, katanya, masyarakat Indonesia harus hidup dengan rukun. "Kita harus hidup rukun, saling menghormati".
Sebelumnya delapan orang merusak dan menyerang beberapa orang yang sedang melakukan ibadah Rosario bagi umat Khatolik di rumah Direktur Penerbitan Galang Pers Julius di kawasan Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/5) malam.
Setelah melakukan penyerangan para pelaku meninggalkan tempat. Namun kembali lagi dalam jumlah yang lebih besar. Kepolisian menegaskan kasus penyerangan dan perusakan rumah tersebut tidak berkaitan dengan persoalan agama.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Riyanto, meminta agar persoalan itu tidak dikaitkan dengan agama melainkan masalah perseorangan.
"Sesuai dengan info yang kami dapat, dari keterangan korban bahwa ada dugaan antara para korban dengan pelaku dari segi keyakinan berbeda," ujar Agus.