REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo tampaknya hendak melontarkan lelucon pada saat menyampaikan pidato singkat dalam acara deklarasi pemilu berintegritas dan damai, Selasa malam (3/6). Sayangnya, lelucon itu tak terlalu disadari sehingga gagal membuat orang tertawa.
Lelucon itu tak lain berkaitan dengan nomor urut dua. Seperti diketahui, dalam pengundian nomor urut padangan capres, Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut dua untuk berlaga dalam pilpres mendatang. Kala itu, Jokowi pun sempat berpidato singkat yang mengatakan nomor dua adalah simbol keseimbangan. Ia juga sempat melotarkan lelucon yang disambut tawa.
Namun, hal serupa tak terjadi pada saat acara deklarasi pemilu berintegritas dan damai yang digelar KPU.
"Tanggal 9 Juli nanti, kita akan melakukan pencoblosan. Ada dua calon. Ada dua. Dua capres. Dua cawapres," katanya.
Sayangnya, kalimat tersebut tidak mendapatkan respon apapun. Akhirnya, ia melanjutkan pidato singkatnya dengan mengatakan;
"Semuanya kita serahkan kepada rakyat, karena yang berdaulat adalah rakyat siapa yang dihendaki rakyat. Kami berdua menghargai apa yang dikehendaki oleh rakyat. Terima kasih," katanya menutup pidato lima menitnya.