Timses: Program Prabowo Sudah Lama Dipikirkan
Selasa , 10 Jun 2014, 13:21 WIB
antara
Anggota Tim Kampanye Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melakukan kampanye simpatik dengan membagi-bagikan selebaran berisi visi misi pasangan tersebut di Pasar Mardika, Ambon, Maluku, Sabtu (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim kampanye Kristiani Koalisi Merah Putih Nasional Murphy Hutagalung mengatakan, Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang sudah lama punya program kerja matang.

Misalnya untuk masalah energi, Prabowo sudah mengetahui sepenuhnya bahwa potensi BBM ada batasnya.

Karena itu Prabowo sudah merencanakan langkah untuk mencipta dan menggali potensi bahan bakar terbarukan sebagai ganti BBM. Seperti memanfaatkan tumbuhan aren.

"Prabowo itu sudah jauh mempersiapkan apa yang akan dilakukannya pada saat mendapat kepercayaan rakyat. Progam-program itu bukan ada saat mau maju sebagai capres, tetapi program yang disodorkan sudah jauh-jauh hari dipikirkan dan dikerjakan," katanya di Jakarta, Selasa (10/6).

Murphy menegaskan, Prabowo bukan berarti akan menasionalisai perusahan asing. Tetapi mengevaluasi lagi agar Indonesia mendapat hasil yang wajar.

"Dievaluasi agar bagian kita bertambah. Karena selama ini persentansenya kecil, kan hal yang wajar," katanya.

Murphy yakin, Prabowo akan sepenuhnya menerapkan ekonomi kerakyatan. Kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar karena punya kekayaan alam yang luar biasa.

Menurut dia, kelemahan Indonesia saat ini bukan hanya karena biaya yang tinggi. Tapi juga akibat infrastruktur yang lemah. "Itu makanya kita tidak usah kaget kalau harga semen di Papua mencapai satu juta," katanya.

Menurutnya, jika menang pilpres, Prabowo-Hatta akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang punya ketahanan pangan. Sehingga, Indonesia tidak lagi tergantung terhadap impor untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Prabowo tidak akan mau seperti sekarang, jangankan pangan, buah-buahan saja sudah impor. Prabowo sebagai seorang anak bangsa sangat tidak menginginkan ketersediaan pangan di negeri ini karena impor," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar