Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memberikan masukan untuk agenda debat capres-cawapres berikutnya. Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta M Romahurmuziy meminta sesi adu argumen antarcalon lebih banyak.
Pada debat pertama, Romahurmuziy mengatakan, adu argumen pasangan capres-cawapres hanya dibatasi sekitar tiga menit. Ia mencontohkan ke depan bisa diperpanjang dua kali lipat. "Lebih baik dikatakan enam menit sesi dialog ini, temanya ini, silahkan tanya dulu di sini, adu argumen. Sehingga itu akan lebih hidup," ujar politisi yang akrab dipanggil Romy itu di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (10/6).
Romy memang melihat suasana tegang masing-masing calon pada agenda debat pertama yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6). Ia mengatakan, perdebatan itu harus lebih hidup pada agenda berikutnya. "Kalau lebih hidup maka masing-masing akan lebih giat karena kita membutuhkan presiden yang cerdas, yang memiliki wawasan luas, tapi sekaligus tetap dekat dengan rakyat," kata dia.
Selain itu, Romy juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan moderator dalam mengemas pertanyaan. Pada debat pertama, ia menilai, moderator terlalu panjang dalam menyampaikan pertanyaan, sehingga membiaskan isi dari pertanyaan itu sendiri. Kondisi itu, menurut dia, membuat suasana debat menjadi tidak dinamis. "Moderator juga harus betul-betul mampu mendinamisir suasana," ujar dia.
Romy mengatakan, ruang untuk dialog antarcalon harus lebih banyak. Sehingga, menurut dia, porsi dialog calon satu arah kepada publik tidak mendominasi seperti pada agenda debat pertama.