Ini Konsep Hatta untuk Pertambangan
Sabtu , 21 Jun 2014, 17:14 WIB
antara
Hatta Rajasa dari pasangan Capres Prabowo Subianto menyapa para simpatisannya pada kampanye terbuka Prabowo-Hatta di Lapangan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, Kamis (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Hatta Rajasa mengatakan akan mengedepankan konsep pertambahan nilai dalam menghadapi sumber daya alam yang akan segera habis dan tidak terbarukan. Khususnya pertambangan.

"Untuk melaksanakan konsep pertambahan nilai, yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diiringi dengan kemampuan teknologi agar bisa mengelola sumber daya alam untuk membawa kemakmuran masyarakat," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu (21/6).

Ia mengatakan, banyak contoh negara di dunia yang kaya akan sumber daya alam, namun tidak bisa membawa kemakmuran bagi rakyat. Seperti Afrika dan negara lainnya.

"Mulai sekarang kita tidak boleh mengekspor bahan mentah mineral melainkan harus dikelola dan diproses di dalam negeri. Agar mendapatkan nilai tambah. Sehingga rakyat kita bisa menikmati hasil sumber daya alam itu untuk kesejahteraan mereka," ungkapnya.

Ia mencontohkan, misalnya di Bangka Belitung dibangun "cluster" industri berbasis timah. Maka akan ada ratusan industri kerajinan rakyat yang bisa mengelola dan memproduksi timah tersebut.

"Timah mungkin sebentar lagi akan habis, tapi kita harus ahli dalam mengelolanya. Untuk itu kita harus mempersiapkan segalanya mulai dari sekarang," ujarnya.

Ke depan, kata dia, di Bangka Belitung harus meningkatkan industri berbasis maritim. Karena kekuatan Indonesia selain pada pertambangan juga terletak pada kelautan.

"Untuk meningkatkan industri berbasis maritim, terlebih dahulu kita harus meningkatkan sumber daya manusia. Khususnya pada tingkat pendidikannya agar bisa mengelola industri tersebut dengan baik," jelasnya.

Ia menyampaikan, akan membangun pasar tradisional menjadi lebih baik lagi. Agar masyarakat bisa berdagang secara aman dan nyaman serta harga barang tidak melonjak lagi.

"Kami akan menerapkan sistem ekonomi kerakyatan yang harus memperhatikan pengusaha kecil dengan cara menggerakkan program ekonomi rakyat, seperti kemudahan dalam mendapatkan pinjaman modal usaha untuk membantu mensejahterakan masyarakat," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar