Kampanye hitam berisi foto hasil rekayasa digital, Prabowo disandingkan dengan Tokoh Teroris.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto berjudul "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" yang di-posting pembawa acara Wimar Witoelar di Facebook, terus menuai kecaman.
Meski demikian, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Firman Noor menjelaskan, hal itu tak akan terlalu mempengaruhi elektabilitas calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo.
Firman menjelaskan, banyak faktor yang menentukan elektabilitas seorang kandidat, seperti figur, hasil kerja politik, kemampuan meyakinkan, dan cara pendekatannya kepada masyarakat. “Secara umum, saya melihat apa yang terjadi saat ini, lebih ditentukan langsung oleh prestasi si kandidat dan tim suksesnya,” ujarnya, saat dihubungi RoL, Sabtu (21/6).
Ia menambahkan, sebenarnya relawan seperti Wimar Witoelar hanya berpengaruh pada level-level ‘pinggiran’. Menurutnya, relawan hanya menambah simpati atau menambah antipati, namun tak memengaruhi elektabilitas.
“Artinya, apa yang dilakukan Wimar tak akan berpengaruh kepada orang yang sudah mempunyai sikap,” kata Firman. Dengan kata lain, ujarnya, masing-masing pendukung tak akan mengubah pilihannya karena kasus Wimar.
Lebih lanjut, Firman menyayangkan sikap Wimar yang tak elegan dalam menyampaikan pesan politik. Menurutnya, sosok seperti Wimar yang dikenal intelektualitasnya, dapat memberikan pencerahan, serta membantu bangsa agar lebih cerdas berpolitik.