Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta masyarakat Indonesia untuk tidak mudah menerima iming-iming pemberian uang pada masa pemilihan presiden ini. Ia menilai politik transaksional semacam itu merupakan bagian dari bentuk korupsi.
Pernyataan Mega ini disampaikan saat melakukan kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi)/Jusuf Kalla (JK), di Bandar Lampung, Selasa (24/6). Dalam kampanye tersebut hadir juga cawapres Jusuf Kalla yang mendampingi Mega.
"Rakyat jangan terima uang (politik uang untuk milih seseorang) karena itu bentuk korupsi," kata Mega di lapangan Merah, Enggal, Bandar Lampung.
Kehadiran Megawati dan Jusuf Kalla di lapangan Enggal tengah kota Bandar Lampung, membuat arus lalu lintas masyarakat kawasan Enggal, menjadi macet. Polisi terpaksa menutup beberapa ruas jalan karena banyaknya pendukung Jokowi-Jk mendatangani lokasi kampanye.
Mega menegaskan politik uang kepada rakyat dalam demokrasi sebagai wujud cikal bakal terjadinya korupsi. Menurut dia, memberi uang kepada rakyat dalam tujuan politik tertentu termasuk korupsi kecil-kecilan. "Itu sama saja korupsi kecil-kecilan," ungkapnya.
Sebelumnya, kehadiran Mega di Lampung, juga diisi dengan silaturahmi dengan kader PDI Perjuangan di eksekutif, legislatif, struktural partai, termasuk relawan pemenangan Jokowi-JK, pada Senin (23/4) malam.
Sedangkan JK, dari Lampung akan berkampanye ke beberapa provinsi lagi di Indonesia. Dalam agendanya, JK akan berkunjung ke Bengkulu, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.