Darmawan: Obor Rakyat Produk Jurnalistik (Obor Rakyat Bagian 3)
Sabtu , 05 Jul 2014, 20:07 WIB
www.kaskus.co.id
Penulis Obor Rakyat Darmawan Sepriosa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus tabloid Obor Rakyat pada akhirnya terus bergulir. Aparat kepolisian bahkan sudah menetapkan penulis Obor Rakyat, Darmawan Sepriosa menjadi tersangka dalam kasus ini.

Republika Online (ROL) berhasil mewawancarai Darmawan Sepriosa untuk mendapatkan penjelasan seputar kasus Obor Rakyat dan segala tudingan yang diarahkan ke padanya. Berikut petikan wawancaranya.

Tulisan di Obor Rakyat Dituduh Sebagai berita fitnah. Bagaimana penjelasan Anda?

Saya begini deh, apa yang saya tuliskan mungkin sebuah opini interpretatif atas apa yang saya lihat. Sama seperti tulisan umumnya. Kan Roland Bartes itu, penulis Perancis, mengatakan, ketika satu tulisan itu sudah dibuat, dan oleh pengarang sudah dilempar ke publik, maka dirinya sudah tidak lagi memiliki.

Artinya apapun kesan, apapun asosiasim, apapun penilaian, dia sudah tidak lagi ada di sana. Sudah diserahkan pada penilai-penilai yang lain.

Misalnya saya mendengar Dewan Pers mengatakan itu bukan produk jurnalistik, saya merasa ada proses-proses jurnalistik sudah saya lakukan. Bahwa kami bukan merupakan perusahaan jurnalistik, iya. Belum mungkin.

Penilaian saya kira saya serahkan sepenuhnya kepada pembaca.

Yakin Obor Rakyat produk jurnalistik?

Iya, karena saya sudah melakukan apa yang sudah teman-teman lakukan juga. Mengumpulkan data, mengolahnya, meriset juga kalau memerlukan bantuan data lain, menuliskannya dan kemudian menyebarkannya. Saya kira itu kan yang dilakukan oleh seorang wartawan, oleh seorang jurnalis.

Jadi Anda yakin ini produk jurnalistik?

Insya Allah. Karena itu saya berani rilis.

Termasuk bahwa konten yang Anda tuliskan itu?

Ketika saya mengatakan bhawa yang saya lakukan adalah pekerjaan jurnalistik, maka produk yang saya lakukan adalah produk jurnalistik. Bahwa itu bukan produk perusahaan jurnalistik, ya, saya harus akui.

Tentang tidak adanya kantor, karena mungkin memang kurang begitu diperlukan waktu itu.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : c92
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar