Home >> >>
KPU Rekapitulasi Ulang Suara 1.034 TPS di Nias Selatan
Rabu , 30 Apr 2014, 13:26 WIB
Seorang pria melintas di depan ruang Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional Penghitungan Suara Pemilu DPR & DPD tahun 2014 di ruang sidang utama KPU, Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai hari ini melakukan rekapitulasi ulang suara di 1.034 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Nias selatan, Sumatera Utara. Rekapitulasi ulang dilakukan mulai tingkat desa hingga kabupaten/kota.

Komisioner KPU Juri Ardiantoro mengatakan, sebelumnya Bawaslu merekomendasikan dilakukan pemungutan suara ulang di seluruh TPS , yakni 1.086 TPS di Kabupaten Nias Selatan. Namun, setelah dilakukan pengkajian ulang dan diskusi antara KPU dan Bawaslu, PSU hanya dilakukan di 35 TPS. Sementara di 17 TPS dilakukan penghitungan ulang.

"Sisanya dilakukan rekapitulasi ulang mulai desa sampai ke atas. Sudah dimulai hari ini," kata Juri, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (30/4).

Rekapitulasi ulang, lanjut Juri, dilakukan karena ada dugaan dan ditemukan formulir lembar C1 yang sudah dicoret-coret. Selain itu, ada laporan dugaan pengurangan suara untuk caleg tertentu.

"Rekapitulasi ini kami ambil sebagai jalan tengah. Untuk membuat semua pihak yang terlibat harus mengaku hasil rekap ini hasil yang sah," jelas Juri.

Namun, rekapitulasi ulang suara dari tingkat desa itu menurut Juri dilakukan di kantor KPU Kabupaten. Setelah rekapitulasi ulang suara desa selesai, dilanjutkan suara di tingkat kecamatan. Kemudian rekap ulang suara kabupaten.

KPU menargetkan rekapitulasi ulang di kabupaten selesai pada 4 Mei nanti. Sehingga 5 Mei bisa dilakukan rekapitulasi di tingkat provinsi Sumatera Utara. Dan tanggal 6 Mei bisa dilakukan rekapitulasi tingkat nasional. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar