REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Demokrat membantah ada peserta konvensi capres yang menjadi anak emas. Sehingga mendapat perlakuan khusus dalam acara terkait serangkaian kegiatan tersebut. "Tidak ada 'anak emas', semua sama," kata Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Bandung, Rabu (5/2).
Hal itu disampaikan terkait pernyataan salah satu peserta konvensi Dino Patti Djalal yang mengancam mundur dari konvensi jika ada anak emas.
Ramadhan menilai, pernyataan Dino bersifat hipotesis. Namun secara kenyataannya tidak ada seperti yang dinyatakan mantan duta besar Indonesia untuk AS tersebut.
Menurut dia, Demokrat memberikan kebebasan dan keterbukaan dalam konvensi. Sehingga tidak ada peserta yang menjadi anak emas lalu dipastikan menang dalam konvensi.
"Semua berkompetisi secara adil. Saya di tim Gita (Wirjawan), lalu (kader partai) lainnya ada yang mendukung Pak Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Dahlan Iskan," ujarnya.
Menurut dia, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan arahan spesifik kepada kader harus mendukung siapa dalam konvensi. SBY memberikan kebebasan kadernya mendukung peserta konvensi asalkan sang figur bersih, cerdas, dan santun.
"Pemenang konvensi bukan ditentukan kader namun rakyat melalui survei sehingga tidak perlu saling serang," katanya.
Sebelumnya, Dino menegaskan akan mundur diri dari konvensi apabila ada peserta yang dijadikan anak emas. "Setiap peserta harus diposisikan setara dan diperlakukan sama," kata Dino dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Selasa (4/2).
Dino mengatakan peserta konvensi yang mendapatkan banyak dukungan elite bukan berarti yang bersangkutan menjadi anak emas apalagi pemenang konvensi. Dukungan elite demokrat merupakan hak individu masing masing dan tidak mencerminkan sikap partai.
Beberapa peserta konvensi memang didukung elite Demokrat. Seperti Pramono Edhi yang didukung sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono dan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Marzuki Alie didukung wakil ketua umum Max Sopacua. Kemudian Gita Wirjawan didukung ketua DPP Kastorius Sinaga dan wasekjen Ramadhan Pohan. Dahlan Iskan yang didukung sekretaris majelis kehormatan TB Silalahi.