Home >> >>
Prabowo: Gagal Pilih Pemimpin, Rp 5.000 Triliun Hilang
Sabtu , 15 Feb 2014, 22:00 WIB
Antara/Andika Wahyu
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto .

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo, Soebianto, mengatakan, pemilu tinggal hitungan bulan lagi. Rakyat Indonesia, kata dia, akan menentukan pilihannya untuk memilih pemimpin mereka lima tahun ke depan.

Jika rakyat gagal memilih pemipin yang bersih, maka bangsa Indonesia akan kehilangan Rp 5.000 trilyun dalam lima tahun ke depan. "Setiap tahun kita kehilangan Rp 1.000 triliun uang rakyat yang dirampok para koruptor," kata Prabowo dalam orasi politiknya saat melantik pengurus DPD Gerindra Jabar, di Sabuga, Kota Bandung, Sabtu(15/2).

Karena itu, kata dia, rakyat Indonesia jangan sampai salah dalam memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Ia mengatakan, rakyat Indonesia harus bangkit dari keterlurukan. Saat ini, kata dia, merupakan momentum yang tepat untuk bangkit menjadi bangsa yang sejahtera, berdaulat, dan disegani oleh dunia internasional." Kita harus jadi negara yang berdiri diatas kaki sendiri," kata dia dengan suara berapi- api.

Kondisi bangsa Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Indonesia, kata dia, menjadi negara pengimpor. Mulai dari gas, kendaraan bermotor, hingga garam pun harus didatangkan dari luar negeri.

Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, lanjut dia, harus menjadi negara pembuat otomotif mulai dari motor, mobil, kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang. " Sekarang adalah perang kemerdekaan jilid dua untuk merebut kembali kedaulatan ekonomi, harga diri bangsa, dan masa depan anak cucu kita," tutur dia.

Saat ini, lanjut Prabowo, perempuan  Indonesia menjadi pelayan bangsa asing di luar negeri. Mereka jadi pesuruh, pelayan, sebagai tenaga kerja wanita di negeri orang. "Padahal negera kita sangat kaya. Tapi pada kenyatannya kekayaan tersebut dikuasai oleh negara asing. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus memilih pemimpin yang bersih agar bisa membawa bangsa ini sebagai bangsa yang sejahtera dan dihormati bangsa lain," kata dia menandaskan.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Reporter : Joko Suceno
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar