Home >> >>
Ini Penyebab Mengapa Elektabilitas Jokowi Menurun
Rabu , 12 Mar 2014, 17:10 WIB
republika/wihdan
joko widodo-jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer terbaru menunjukan terjadinya sedikit penurunan tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bila dicalonkan sebagai presiden.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodhari, elektabilitas Jokowi sebenaranya cenderung ajeg. Adanya sedikit penurunan pada survei Februari ini, karena ketidakpastian pencalonan Jokowi oleh PDIP. "Masyarakat masih menunggu ketidakpastian ini, sehingga ada sedikit penurunan," katanya di Jakarta, Rabu (12/3), saat mengumumkan hasil survei terbaru.

Direktur Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, penurunan tersebut justru dipicu oleh kebosanan masyarakat terhadap sosok Jokowi dan belum adanya kebijakan baru yang mampu mendorong kekaguman masyarakat.

"Sampai saat ini tidak ada lagi gebrakan dari Jokowi ya, malah ada kasus bus (pengadaan busway dari China yang bermasalah), saya kira masyarakat mulai menimbang, awalnya gandrung (suka) tanpa reserve (pandang bulu), kini ya mulai (menilai), ini hukum popularitas ya," katanya.

Menurut dia, masyarakat mungkin memahami terhadap penanganan masalah banjir yang masih berlangsung. Hal ini mengingat banjir memang tidak bisa serta merta langsung dihilangkan.

Namun demikian, kasus busway mulai menunjukan sejauh mana penilaian masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi. "Kalau banjir saya kira masyarakat sadar, Jokowi juga sudah banyak melakukan kebijakan, tapi busway saya kira dampaknya besar ya, ini terkait kepemimpinan," tuturnya.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar