REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Ahad (16/3) secara serentak merayakan Jokowi menjadi calon presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Isak-tangis haru terjadi di Victoria Park, HongKong, para migran yang selama ini sangat militan mendukung Jokowi, melampiaskan kegembiraan.
"Tetapi perjuangan belum selesai, kita dukung PDI Perjuangan dan Jokowi," tegas Tri Sugito, Ketua Bara JP Hong Kong dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (16/3).
Dari Eropa, Ging Ginanjar melaporkan, warga Indonesia di Belgia sangat bergembira, karena Megawati Soekarnoputri mendengar aspirasi rakyat.
"Hal pertama adalah mendengar aspirasi, selanjutnya Megawati harus kawal aspirasi rakyat," ujar Ging, aktor teater dan penulis di Majalah Tempo
Dari Amerika Serikat, Los Angeles, Elisnar Sianipar melaporkan, warga Indonesia beramai-ramai memanjatkan doa. "Jokowi adalah karunia untuk Indonesia agar bisa bangkit menyejahterakan rakyat," katanya.
Masih dari Amerika, Helmi Wattimena mengatakan, tak adalah pilihan lain, rakyat harus memperkokoh kedaulatan.
"Rakyat jangan jual dan buang masa depan dengan uang recehan," ujar Helmi, aktivis mahasiswa Bandung 1978.
Relawan di Malaysia, Alice Elisabet mengungkapkan, para pendukung Jokowi di Malaysia merayakan kemenangan. "Kami berharap Jokowi membuka lapangan kerja, supaya kami tak usah ke luar negeri mencari kerja," ujarnya.
Bukan hanya orang Indonesia yang bersuka akan pencalonan Jokowi. Seorang warga negera Francis yang lama meneliti di Indonesia, menyatakan kegirangan. "Kami di sini berkumpul dengan sesama Indonesiais, merayakan Jokowi," katanya melalui telepon dari Paris.
Dari Batam, Siswanto mengabarkan, masyarakat terharu atas kebijaksanaan Megawati. "PDI Perjuangan akan memenangkan Pileg dan Pilpres, semua ini tak lepas dari kepiawaian Ibu Megawati dalam mengelola emosi dan aspirasi publik," kata Siswanto, Ketua Bara JP Batam.
Dari Medan, Hanson Munthe melaporkan, pengurus dan warga sekitar markas Bara JP Sumut di Medan, merayakan pencalonan Jokowi.
"Ini adalah kemenangan rakyat bersama PDIP," ujar Kristo Sinambela, dokter spesialis mata yang menjadi Ketua Dewan Daerah Bara JP Sumut.
Dari Tapanuli Utara, Wesly Suta Fernando Simanjuntak mengabarkan, banyak perayaan Jokowi di lapo-lapo (warung-warung tuak).
Selama tiga hari ini, Jokowi tak pernah hilang dari pembicaran di lapo. Diselingi nyanyian dan petikan gitar, khas Batak, mereka tak bosan-bosan membicarakan Jokowi.
"Bupati dari PDI Perjuangan baru menang di sini. Tampaknya rakyat tidak ada keraguan harus bagaimana bersikap, sosialisasi ide telah terjadi lapo-lapo tuak," ujar Wesly.
Dari Bandung, Ketua Bara JP Jawa Barat, Dwi Soebawanto, memotong tumpeng perayaan Jokowi. Dihadiri para Forum Aktivis Mahasiswa 1977-1978, markas Bara JP di kawasan perumahan mewah, penuh oleh aktivis dan warga.
"Ada ikatan emosional antara PDIP Perjuangan dan Bandung, karena Bung Karno yang dulu kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan sosok Marhaen ditemukan Soekarno di Bandung Selatan," kata Jawalson Silalahi, Ketua Bara JP Bandung.
Dari Semarang, Fajar Sidabutar memimpin perayaan. Daryanto Bended memimpin perayaan di Ungaran. Seperti biasa, Daryanto, aktor Bengkel Tater, tak lupa membacakan sajak-sajak WS Rendra.
Di Jakarta, Srikanto Jokowi mengadakan perayaan di Tugu Monumen Nasional (Monas). "Rakyat harus cerdas memilih partai, jangan terpesona oleh pencitraan," ujar Vivi Jkw, Ketua Umum Srikandi Jokowi.
Di puluhan kota, Bara JP serentak merayakan, bersyukur dan berdoa memohon agar Pileg berjalan aman tanpa rekayasa penguasa, supaya Jokowi dikawal oleh parlemen yang kuat.
"Kami dari Belanda mengharapkan kejujuran penyelenggara Pileg dan Pilpres, agar aspirasi rakyat jangan tenggelam oleh kecurangan," kata Lea Pamungkas, cerpenis Kompas yang kini menetap di Belanda.