REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resminya nama Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai harus direspons cepat oleh Partai Golkar.
Politikus Partai Golkar, Zainal Bintang mengatakan, eletabilitas Jokowi dengan Ical berbanding terbalik, 31 persen dan 11 persen. Pencapresan dia, mengubah konstelasi politik indonesia. Terlebih kalau, Pileg pada 9 April mendatang, PDI Perjuangan memenangkan perolehan suara.
"Posisi Golkar menematkan Ical sebagai capres, harus dikaji ulang," kata Zainal dalam diskusi Founding Father House (FFH) Fenomena dan Kesempatan Tokoh Muda di Warung Daun Cikini, Ahad (16/3).
Menurutnya, Partai Golkar berpeluang mencalonkan wakil presiden karena, dari perhitungannya, PDI Perjuangan mencari tokoh partai dengan kursi mayoritas di DPR. Sayangnya, tiket Ical melalui Rapinmas 2012 lalu memposisikan dia sebagai capres.