Home >> >>
Wiranto: Indonesia Butuh Perubahan
Kamis , 27 Mar 2014, 14:07 WIB
antara photo
wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Indonesia adalah bangsa besar. Indonesia dikaruniai kekayaan alam melimpah. Sayangnya, modal tersebut disia-siakan pemimpin Indonesia. Alhasil, banyak rakyat miskin hidup di Indonesia.

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan, Indonesia harus berubah mulai sekarang. Caranya, perubahan wajib dimulai dari pucuk pimpinan bangsa ini. Dengan begitu, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. 

"Sebagai bangsa besar yang begitu banyak kekayaan alam melimpah, ternyata belum mampu memberi keadilan bagi rakyat Indonesia. Kita tidak menjadi tuan di negeri sendiri, anak bangsa kita jadi pembantu di negeri lain. Kita butuh perubahan," kata Wiranto dalam orasinya di depan ribuan masyarakat di Stadion Pragas, Sumbawa Besar, Kamis (27/3).

Menurut Wiranto, Indonesia layak untuk menjadi negara besar dengan diikuti kesejahteraan masyarakatnya. Kondisi itu dapat tercapai kalau pemimpin bangsa ini memiliki hati nurani. Sebagai langkah awal, ia meminta kepada masyarakat Sumbawa untuk memilih Hanura di Pileg pada 9 April mendatang.

Jika Hanura menang dan diberi kesempatan memimpin, ia berjanji akan amanah dalam memerintah. Hal itu karena ia bakal menjalankan pemerintahan dengan hati nurani. "Kita tidak boleh menyerah dengan kondisi seperti ini. Kita harus berubah dengan menjadi tuan di negara lain," ujar Wiranto.

Ketua DPC Hanura Djamaludin Malik menargetkan partainya akan meraih kejayaan di Sumbawa. Dia yakin karena dukungan masyarakat terhadap partainya terus meningkat dari waktu ke waktu. "Hanura pasti akan menang di Sumbawa. Kita pilih Hanura yang peduli dengan rakyat," kata bupati Sumbawa Besar itu.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : erik purnama putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar