Home >> >>
Jokowi Ogah Berkoalisi dengan Banyak Partai
Senin , 31 Mar 2014, 07:49 WIB
Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak terlalu berminat berkoalisi dengan banyak partai karena khawatir akan adanya "lobi-lobi".

"Kalau kita harus koalisi nanti ada bagi-bagi kursi. Bagi-bagi sapi. Kalau sudah lobi itu otaknya udah uang. Oleh sebab itu koalisi cukup 7, tapi kalau minta-minta sori. Kalau mau ikut ayo," kata Jokowi usai bertemu para relawan pemenangannya di sebuah hotel di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/3) malam.

Jokowi menegaskan sejak dirinya terjun ke politik dirinya pernah melakukan lobi politik guna mendapatkan kemenangan.

"Saya itu waktu di Solo kalau urusan lobi-lobi enggak. Saya di Solo cuma menang 40 persen. Itu voting saja kalah. Nah di Jakarta cuma dapat 11 persen. Saya enggak mau jadi presiden dengan prosentase yang rendah, itu berat," katanya.

Jokowi mengatakan jika partainya mendapat banyak suara maka parlemennya akan kuat sehingga nantinya tidak akan ada lagi negosiasi politik.

"Ini harus dibangun bersama-sama, tapi tidak bisa nego-negoan atau transaksi. Ayo kita bareng-bareng bangun negara ini. Orientasi kita tidak ke sana (lobi-lobi), kerja sama memang diperlukan, tapi tidak seperti itu," katanya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan dirinya optimis memenangkan pemilu tahun ini baik di tingkat legislatif maupun presiden.

"Saya lihat masyarakat di lapangan tadi saat kampanye terbuka, warga antre berjejer seperti itu maka saya optimis. Tapi kita harus hati-hati jangan sampai kita tidur dan lengah," katanya.

Sementara itu Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan sudah melakukan penjajakan pada sejumlah partai terkait kesamaan visi dan misi partai guna menentukan potensi koalisi.

"Sudah ada 10 partai yang bertemu untuk penjajakan. Kita sudah tanya jawab dan komunikasi politik," kata Tjahjo.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar