Tiga calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa (paling kiri), Anies Baswedan (tengah), dan Gita Wirjawan mengikuti acara debat di Kampus UI, Jakarta, Jumat (7/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Gita Wirjawan akan menunggu keputusan konvensi terlebih dulu untuk disandingkan dengan Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo berdasarkan survei beberapa waktu lalu.
"Saya sangat menghormati konvensi, jadi saya tidak bisa mengambil sikap apapun sebelum konvensi ini tuntas, kan ini tinggal tiga minggu lagi, saya rasa sabar saja," katanya usai melakukan pencoblosan di TPS 005, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).
Gita juga mengaku menghormati jika sosoknya disukai banyak orang berdasarkan hasil survei tersebut. "Saya sangat menghormati kalau (saya) disuka banyak orang," katanya.
Dia juga mengaku tidak ada persiapan khusus agar ia terpilih sebagai Capres dari Konvensi Partai Demokrat. "Doa saja dan ikhtiar," ujar dia.
Namun, Gita mengaku sudah banyak bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat di daerah-daerah sejak dirinya menyatakan diri sebagai capres dari partai tersebut.
"Saya sering ke daerah bertemu dengan rakyat dan tokoh-tokoh masyarakat yang sangat 'care' (peduli) dengan negara kita, saya selalu menyuarakan siapapun yang dipilih itu yang terbaik agar kita bisa lebih baik ke depan," katanya.
Berdasarkan hasil survei kualitatif Indo Strategi menyatakan Gita Wiryawan sebagai sosok yang paling cocok mendampingi Joko Widodo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Hal itu dikarenakan keduanya merupakan pasangan muda yang enerjik dan memiliki kapasitas masing-masing.
Sementara itu, indeks personal yang menjadi indikator adalah keberanian dan ketegasan, kemandirian, kejujuran, dan komitmen anti-KKN. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk meneliti 18 tokoh dari berbagai bidang. Hasilnya, Jusuf Kalla berada di peringkat pertama disusul Gita Wirjawan, Akbar Tandjung, Hatta Rajasa, Rizal Ramli dan Yusril Ihza Mahendra.