Masa yang tergabung dalam Nahdiyin mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta di Aswaja Center, Jakarta, Rabu (18/6).
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Forum Silaturahmi Santri Islam (Forsis) menginginkan Indonesia kedepan dipimpin sosok yang tegas. Pemimpin seperti ini adalah yang memiliki sifat kepemimpinan rasulullah, yaitu jujur, menyampaikan apa adanya, amanah, dan cerdas.
Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa dinilai sebagai sosok yang memiliki sifat itu semua. Pasangan ini kembali dibanjiri dukungan dari kaum santri.
Forsis mendeklarasikan dukungannya di lapangan Leuwiliang Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Forsis adalah ormas yang terdiri dari tokoh - tokoh agama. Mereka kebanyakan berdomisili di Bogor. Semuanya mendeklarasikan untuk mendukung Prabowo-Hatta dalam memenangkan pemilihan presiden (pilpres) tanggal 9 Juli nanti.
Massa juga bersedia untuk menjalankan arahan dari para ulama untuk mendukung pasangan capres cawapres nomor urut 1 tersebut. Deklarasi yang dihadiri ratusan warga Bogor Barat ini sepakat untuk merapatkan barisan dan menyatukan visi guna memenangkan Prabowo-Hatta.
Deklarasi itu dihadiri tim Koalisi Merah Putih yang juga sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Hadir pula beberapa tokoh seperti Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga ketua umum tim Koalisi Merah Putih, Fadli Zon serta tokoh agama di Bogor.
Idrus mengapresiasi deklarasi tersebut. "Bicara pemimpin bangsa berarti bicara nasib umat Islam," katanya saat orasi di depan massa, Kamis (19/6). Masyarakat Indonesia kedepan, dari berbagai suku dan keyakinan, membutuhkan pemimpin yang tegas dan mengamalkan ajaran keagamaan yang moderat, seperti Prabowo dan Hatta.
Sekjen Golkar ini menegaskan pesiden yang terpilih harus pemimpin yang benar dan tepat. "Bila negara dipimpin oleh yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran," tegasnya. Negara nantinya akan mencla mencle sehingga kehilangan marwah saat berhadapan dengan pemimpin bangsa lain. Jangan sampai bangsa ini kehilangan harga dirinya.