REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Soemantri memastikan bahwa meskipun penjagaan akan diperketat setelah ditemukannya senjata di hutan kampus, UI tetap terbuka pada masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas umum di lingkungan tersebut.
"Memang kami akan menambah petugas keamanan dan memperbaiki beberapa pagar yang berlubang, namun masyarakat umum tetap dapat menggunakan fasilitas umum di kampus kami untuk berolahraga atau sekedar berjalan-jalan," kata Gumilar seusai membuka Rapat Koordinasi Nasional Perkaderan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia di Jakarta, Selasa.
Gumilar mengakui bahwa keterbukaan UI terhadap masyarakat umum memang telah dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang mungkin juga teroris untuk tujuan-tujuan yang tidak bisa dibenarkan.
"Tentu saja ini merupakan pelajaran bagi kami, ke depan UI akan banyak berkoordinasi dengan Kepolisian untuk memastikan terorisme dengan segala bentuknya tidak masuk di kampus ini," kata dia.
Gumilang mengatakan bahwa faktor lain yang menjadi penyebab dari digunakannya hutan UI sebagai tempat disembunyikannya senjata adalah luasnya hutan di kampus yang bertempat di Depok itu.
"Hutan di UI itu luasnya 320 hektar, jadi meskipun kami sudah mempunyai ratusan petugas keamanan, kami tetap tidak bisa mengontrol setiap jengkal wilayah UI," kata Gumilang.
Di hutan UI sebelumnya pada Kamis (9/2), Datasemen Khusus 88 menemukan senjata laras panjang yang diduga merupakan senjata rakitan.