REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (LPTK-PTM), Prof Dr Suyatno, mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyeleksi calon guru dengan ketat.
''Kami mengusulkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan agar dapat melakuan seleksi yang ketat terhadap para calon guru di Indonesia,'' ujar Prof Suyatno kepada wartawan di Kampus UHAMKA Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (21/3).
Suyanto yang juga rektor Universitas Muhammadiyah Prof HAMKA (UHAMKA), menegaskan, pengetatan seleksi calon guru itu perlu dilakukan menyusul rendahnya angka yang didapat para guru dalam Ujian Kompetisi Awal (UKA) secara nasional yang belum lama ini diadakan.
''Bayangkan angka secara nasional, mereka endapatkan nilai di bawah 40 persen. Itu pun ada seorang guru yang mendapat nilai satu alias hanya mampu menjawab satu pertanyaan benar dari 100 pertanyaan yang diujikan,'' papar Suyatno.
Secara jujur, Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia itu mengaku merasa prihatin menyaksikan kualitas guru sekarang ini. ''Karena itu, saya mendesak pemerintah untuk benar-benar dapat menyeleksi calon guru yang memang benar-benar berniat untuk menjadi seorang guru. Seleksi ketat itu dimaksudkan agar kita bisa mendapatkan guru yang baik yang benar-benar mau mendidikan, bukan sekadar ingin mendapat sertifikasi,'' tegasnya.
Prof Suyatno mengungkapkan, belum lama ini digelar Pertemuan Nasional Lembaga Pendidik dan Tenaga Pendidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Bangka Belitung. ''Pertemuan nasional LPTK-PTM merupakan event bernilai strategis dalam penguatan lembaga pencetak guru yang berakhlak, berkarakter dan professional,'' tegasnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Bangka Belitung tersebut, sambung Prof Suyatno, mengambil tema 'Meretas Pendidikan Guru yang Berkemajuan' diikuti 78 universitas, STKIP dan STIT yang tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
''Agenda yang menjadi fokus dalam kegiatan pertemuan nasional itu adalah pengembangan LPTK yang kompetitif, cetak biru pendidikan guru, regulasi LPTK masa depan hingga masalah rekrutmen calon guru,'' ujar Prof Suyatno menambahkan.