Senin 10 Mar 2025 05:10 WIB

Ketua PP Muhammadiyah Tutup Rangkaian Pengkajian Ramadan 1446 H di UMJ

Orientasi wasathiyah Islam berkemajuan merupakan sifat umat Islam itu sendiri.

Pengkajian Ramadan 1446 H PP Muhammadiyah yang dimulai sejak 6 Maret usai pada 8 Maret 2025. Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto menutup rangkaian kajian tersebut.
Foto: UMJ
Pengkajian Ramadan 1446 H PP Muhammadiyah yang dimulai sejak 6 Maret usai pada 8 Maret 2025. Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto menutup rangkaian kajian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Dr Agung Danarto, M.Ag. menutup rangkaian Pengkajian Ramadan 1446 H yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (8/3/2025).

Pada Pengkajian Ramadan 1446 H ini, UMJ kembali menjadi tuan rumah kedua kalinya yang berlangsung sejak 6-8 Maret 2025. Acara ini mengangkat tema besar Wasathiyah Islam Berkemajuan dalam Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praksis.

Selama agenda berlangsung, materi dengan tema tersebut telah dijelaskan oleh beberapa tokoh dan pimpinan organisasi Muhammadiyah sejak hari pertama.

Ketua PP Muhammadiyah ini menyampaikan, orientasi wasathiyah Islam berkemajuan merupakan sifat umat Islam itu sendiri, pasalnya ketika memahami konsep wasathiyah Islam harus memahami bahwa tradisi masyarakat Islam berkemajuan mesti mampu membangun kemajuan peradaban maju dan peradaban ideal.

Agung juga menekankan, konsep wasathiyah Islam berkemajuan Muhammadiyah harus diimplementasikan seruluh warga Muhammadiyah serta menjadi realitas yang harus diperjuangakan dan diupayakan, tidak boleh terbawa arus ekstrimis apalagi radikal.

"Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah terus berupaya mengidentifikasi gerakannya kepada islam yang ideal, islam wasathiyah," Jelas Ketua BPH UMY dalam keterangan yang diterima Senin (10/3/2025).

photo
Penutupan Pengkajian Ramadan 1446 H di UMJ. - (UMJ)

Sekretaris Mejelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Islami (MPKSDI) PP Muhammadiyah Dr Azaki Khoirudin, M.Pd menegaskan Muhammadiyah berada pada posisi tengah dalam memahami konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan. “Pada intinya, Wasathiyah Islam Muhammadiyah itu, di dalam pembahasan mengarah pada pengertian Muhammadiyah berada di posisi tengah, posisi ideal, tidak condong ke kiri maupun ke kanan karena kita berada di tengah memang harus kuat," tambahnya.

Azaki mengatakan Pengkajian Ramadan memang menjadi tugas MPKSDI, selain sebagai pembinaan kaderisasi, juga sebagai pemahaman ideologi sehingga kegiatan ini ke depan tiap tahunnya akan terus terselenggara.

Pada agenda penutupan ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof Dr Ma'mun Murod,M.Si juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik dari pimpinan pusat hingga ortom Muhammadiyah.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, dari UMJ, dari PP Muhammadiyah, ‘Asiyiyah, dari teman-teman di ortom. Tentu penting diucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara, terutama pada sesi terakhir, Mas Imam, Prof. Muhadjir, Buya Amirsyah, saya kira sudah tampil luar biasa dan sangat mencerahkan” ujarnya.

Ma’mun mengapresiasi peserta yang setia hingga sesi terakhir. Menurutnya, hal tersebut termasuk capaian luar biasa karena sampai malam hari peserta masih cukup banyak yang hadir.

Tidak lupa, Ma'mun berterima kasih kepada seluruh narasumber yang sudah memberikan pencerahan dalam acara ini. Di akhir sambutannya, ia sebagai tuan rumah menyampaikan permohonan maaf jika selama Pengkajian Ramadan tahun ini ada hal yang tidak baik dalam melayani. Ia juga berpesan agar seluruh peserta dapat kembali ke daerahnya masing-masing dengan selamat.

Pengkajian Ramadan 1446 H ditutup dengan materi kuliah akhir yang disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, M.Pd. Ia menyebut sudah banyak kajian terkait wasathiyah Islam baik yang dilaksanakan di Yogyakarta maupun Jakarta.

Pengkajian selama tiga hari ini menghadirkan tokoh dan cendekiawan Muhammadiyah, di antaranya Prof Haedar Nashir, Prof Dr Muhadjir Effendy, Prof Dr Din Syamsuddin,MA, Prof Dr M Amin Abdullah, dan Dr Adi Hidayat.

Selain itu, Prof Dr Syafiq A Mugni, Prof Ai Fathimah Nur Fuad, Prof Ahmad Dahlan, Prof Ahmad Najib Burhani, Dr Agung Dananto., Dr Atiyatul Ulya, Dr Amirsyah Tambunan, serta Dr Imam Addaruqutni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement